Ada 212 Merek Beras Diduga Dioplos

Ada 212 Merek Beras Diduga Dioplos

Herdi Alif Al Hikam, Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 14 Jul 2025 14:41 WIB
Buruh mengangkut beras yang baru tiba dari Karawang, Jawa Barat, di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (13/5/2025).
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Praktik curang di industri beras terbongkar. Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan 212 merek beras yang diduga dioplos dan tidak sesuai standar. Data seluruh merek nakal ini sudah dilimpahkan ke Polri dan Kejaksaan Agung untuk diproses hukum.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya menemukan pelanggaran seperti mutu beras tak sesuai standar, volume berkurang, hingga harga yang melebihi ketentuan. Hingga kini sudah ada 10 produsen besar yang dipanggil penyidik Satgas Pangan.

"Saya sampaikan, 212 kami sudah kirim merek yang tidak sesuai standar, mengurangi volume, mutunya tidak sesuai, kemudian tidak sesuai standar, kami sudah kirim ke Pak Kapolri langsung dan Pak Jaksa Agung langsung. Sekarang ini, pemeriksaan sudah berjalan," kata Amran di kantor pusat Kementan, Jakarta, ditulis Senin (14/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengingatkan produsen beras untuk segera memperbaiki standar kualitas produknya dan menghentikan praktik nakal. Satgas Pangan, kata dia, akan terus bergerak hingga ke daerah untuk menindak pelaku kecurangan.

Berdasarkan investigasi Kementan, sebanyak 85,56% beras premium yang beredar di pasaran tidak memenuhi standar mutu. Dari jumlah itu, 59,78% dijual dengan harga melampaui HET, 21,66% memiliki berat lebih ringan dari yang tertera di kemasan.

ADVERTISEMENT

Kondisi lebih parah terjadi di beras medium. Sebanyak 88,24% sampel beras medium tidak memenuhi SNI, 95,12% dijual di atas HET, dan 9,38% beratnya di bawah klaim kemasan. Kementan menghitung potensi kerugian konsumen dari praktik ini mencapai Rp 99,3 triliun per tahun, terdiri dari Rp 34,21 triliun pada beras premium dan Rp 65,14 triliun pada beras medium.

Tonton juga video "Kala Mentan Endus 'Mafia' di Balik Harga Beras Naik saat Stok Aman" di sini:

(rrd/rrd)

Hide Ads