.webp)
Perum Perumnas memiliki utang Rp 4,7 triliun sepanjang 2024. Meski begitu, capaian ini menunjukkan perbaikan kinerja lantaran jumlah utang tercatat menurun.
Plt Direktur Utama Perumnas, Tambok Parulian Setyawati Simanjuntak menjelaskan pihaknya membukukan kinerja keuangan yang terus membaik. Ia menyebut, pertumbuhan positif itu terjadi sejak tiga tahun terakhir.
Ia merinci, pendapatan secara Compound Annual Growth Rate (CAGR) naik 5,6% menjadi sebesar Rp 1,23 triliun. Begitu juga dengan beban keuangan dan utang berbunga yang tercatat turun secara CAGR sebesar 2% menjadi Rp 4,7 triliun dari Rp 4,8 triliun.
"Puji syukur, jadi total pinjaman kami yang total Rp 5,1 triliun di 2022, 2024 sudah turun Rp 4,7 triliun, sehingga kewajiban membayar bunganya juga turun dari Rp 378 miliar di tahun 2022, 2024 menjadi Rp 356 miliar," ungkap Setyawati dalam RDP bersama Komisi VI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).
Laba Perumnas
Di sisi laba bersih, Perumnas membukukan laba Rp 12 miliar sepanjang 2024. Secara CAGR, perolehan laba naik 130,2% dari rugi yang dicatatkan Perumnas pada 2022 sebesar Rp 430 miliar.
"Masih perjuangan untuk selanjutnya, tapi paling tidak sudah ada pertumbuhan positif setelah masa covid yang cukup menghantam kami di Perumnas," ungkapnya.
Setyawati menambahkan, total unit terbangun Perumnas juga naik secara CAGR sebesar 14,7%. Ia merinci, untuk rumah susun sebanyak 2.430 unit, sedangkan untuk rumah tapak rumah susun sebanyak 3.986 unit.
Tonton juga video "PDIP Tolak PMN Perumnas: Bisnis Model-Konsep Perencanaannya Tidak Jelas" di sini:
(ara/ara)
