Antrean Pencari Kerja Kian Panjang, Pemerintah Bisa Apa?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 15 Jul 2025 15:36 WIB
Dok pencari kerja/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Indonesia dinilai telah mengalami darurat lapangan kerja. Fenomena ini dipertegas dengan banyaknya cerita antrean pelamar kerja yang membludak di berbagai daerah.

Video dan foto antrean panjang di job fair maupun walk-in interview viral di media sosial, mempertegas kondisi darurat lapangan kerja yang kini dihadapi Indonesia. Terbaru, antrean pelamar kerja terlihat mengular di kawasan Santiong, Cianjur, hanya untuk satu lowongan toko ritel.

Lantas apa yang mesti dilakukan pemerintah untuk menangani fenomena semacam ini?

Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan pemerintah perlu mengambil langkah yang lebih strategis untuk menangani masalah ini. Misalnya saja menyediakan pelatihan vokasi yang relevan untuk kebutuhan industri.

Kemudian, pemerintah pun mesti mendorong tumbuhnya sektor-sektor yang punya daya serap tenaga kerja tinggi, seperti industri manufaktur, agribisnis modern, dan ekonomi kreatif berbasis teknologi.

"Manufaktur khususnya sangat penting, karena punya potensi besar menyerap tenaga kerja skala luas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tegas Rendy kepada detikcom, Selasa (15/7/2025).

Selain itu, Rendy juga menyoroti soal sistem informasi ketenagakerjaan. Hal ini perlu dibenahi agar transparan dan mudah diakses. Kemudian, investasi ke daerah perlu dipercepat agar lapangan kerja tidak terus terpusat di kota-kota besar.

Sementara itu, Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menekankan pemerintah harus menggenjot kembali roda-roda industri. Sebab, menurutnya telah terjadi deindustrialisasi dini yang menunjukkan sektor industri tidak optimal.

Dia menyoroti proporsi manufaktur yang makin turun terhadap PDB selama 10 tahun ke belakang. Hal semacam ini harus dibenahi pemerintah.

"Yang harus diperhatikan, ada deindustrialisasi prematur yang menunjukkan kinerja sektor industri manufaktur tidak optimal," ujar Nailul kepada detikcom.

Lihat juga Video: Penipuan Loker di Padang, Korban Diminta Setor Rp 500 Ribu-5 Juta




(hal/rrd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork