Trump Getok Tarif 32%, RI Pilih Ekspor Ikan ke China & Eropa

Trump Getok Tarif 32%, RI Pilih Ekspor Ikan ke China & Eropa

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 15 Jul 2025 16:02 WIB
Nelayan menata ikan tuna sirip kuning sebelum pememeriksaan kualitas dagingnya sebagai syarat untuk ekspor di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Selasa (24/6/2025). Menurut pengusaha penampung ikan di daerah itu, harga berbagai jenis ikan di daerah itu mengalami kenaikan karena hasil tangkapan berkurang akibat cuaca buruk sejak sepekan terakhir, terutama ikan tuna sirip kuning untuk pasar ekspor naik mencapai Rp46.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp43.000 per kilogram. ANTARA FOTO/Ampelsa/nym.
Ilustrasi ekspor ikan.Foto: ANTARA FOTO/AMPELSA
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono menanggapi tarif impor tinggi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Produk Indonesia yang masuk ke AS bakal dikenakan tarif 32%, mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang.

Trenggono mengatakan potensi ekonomi dari sektor perikanan sangat besar. Nilainya tidak kurang dari US$ 200 miliar, tapi ekspor perikanan Indonesia rata-rata hanya US$ 5,5 miliar. Sayangnya, ekspor perikanan Indonesia juga masih menemui kendala lantaran tarif Trump.

"Dan itu pun yang terbesar arahnya adalah ke Amerika Serikat. Dengan situasi perdagangan Amerika yang sekarang ada sistem kebijakan resiprokal, makanya akan berdampak juga kepada kita," kata Trenggono dalam Rapat Kerja Teknis Ditjen Penataan Ruang Laut, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

Kendati begitu, Trenggono menilai Indonesia masih mempunyai untuk membuka pangsa pasar di luar AS, seperti Eropa dan China. Menurut dia, Indonesia tidak bisa berpangku tangan berdiam diri menghadapi tantangan tersebut.

"Potensi eropa, potensi China di Asia juga begitu besar. Kita tidak cerdas kalau kita tidak mampu bisa berbuat banyak untuk mengambil potensi untuk kepentingan ekonomi kita," terang Trenggono.

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan Indonesia akan terkena tarif impor sebesar 32% pada 1 Agustus 2025 mendatang.

Tim negosiasi tarif Indonesia juga sudah berada di Washington DC untuk terus bernegosiasi dengan administrasi Trump. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pun sudah berangkat dari Brasil ke Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan diskusi tarif dengan lebih intensif.

Lihat juga video: Kelapa Sawit Jadi Andalan Ekspor RI Hadapi Tarif Trump

(rea/hns)


Hide Ads