Presiden Prabowo Subianto berencana mengunjungi Amerika Serikat (AS) pada September atau Oktober. Kunjungan itu dilakukan untuk bertemu Presiden AS Donald Trump.
Prabowo mengaku takut seandainya dalam kunjungan tersebut ia diajak bermain golf dengan Trump. Pasalnya, kemampuan bermain golfnya masih kurang baik. Ia mengaku akan mengikuti kursus golf untuk meningkatkan kemampuannya.
"Beliau (Trump) katakan, mungkin (pertemuan) sekitar September-Oktober, tapi saya agak ngeri kalau diajak main golf. Golf saya jelek sekali. Saya harus les privat global," ujar setibanya di tanah air usai melakukan kunjungan luar negeri di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (16/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Prabowo Balik Puji Trump: Negosiator Keras! |
Di sisi lain, Prabowo mengaku proses negosiasi berjalan alot sebelum akhirnya disepakati tarif impor 19% untuk Indonesia. Ia juga memahami alasan AS mematok tarif tinggi. Sebelumnya AS mematok tarif 32% untuk barang-barang Indonesia.
"Kita juga akan istilahnya memahami kepentingan mereka, mereka memahami kepentingan kita. Kita sepakati tarifnya sekarang, dari 32% diturunkan jadi 19%. Saya tetap nego. Saya katakan, dia ini seorang negosiator yang cukup keras juga itu beliau," terangnya.
Prabowo menambahkan, besaran tarif ini menjadi komitmennya untuk melindungi ekonomi dan rakyat Indonesia. Prabowo optimistis ekonomi Indonesia akan kuat dan bagus.
"Yang penting bagi saya adalah rakyat saya. Yang penting kita lindungi pekerja pekerja kita. Walaupun kita juga punya sikap. Ini tawaran kita. Kita nggak mampu memberi lebih. Bagi saya adalah pekerja kita aman. Kita optimis pekerja kita dalam kondisi kuat dan bagus. Apapun yang terjadi kita akan kuat," pungkasnya.
(ara/ara)