Peluncuran Kopdes Merah Putih

Prabowo Cerita Petani Mangga Gagal Jual karena Tak Ada Truk, Kini Dapat Solusi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 21 Jul 2025 15:57 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Petani Curhat Tak Bisa Jual Mangga, Kini Dapat Truk dari Koperasi Merah Putih

Presiden Prabowo Subianto mengatakan dirinya telah lama memperhatikan nasib para petani di Indonesia. Sejak 2004 dia mengaku telah berkecimpung di dunia pertanian sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Dia bercerita seringkali para petani curhat tak bisa menjual hasil buminya gegara tak ada transportasi yang kurang memadai. Salah satunya ada petani yang memproduksi mangga kelas premium namun tak bisa menjualnya dan akhirnya busuk.

Cerita ini dipaparkan Prabowo saat melakukan Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

"Masalahnya adalah klasik sering kita mendengar laporan 'Pak saya di desa saya saya punya saya barusan panen mangga yang terbaik di Indonesia, tapi 4-5 hari tidak ada truk, tidak ada yang bisa ngangkut, akhirnya mangga yang terbaik busuk.' Ini sudah puluhan tahun," sebut Prabowo dalam acara yang dihelat pada Senin (21/7/2025).

Kini, petani tak usah khawatir tak bisa mengirimkan hasil buminya untuk dijual. Sebab, Koperasi Desa Merah Putih sudah dilengkapi truk besar dan juga mobil pick-up yang bisa digunakan untuk mengantarkan produk yang dipanen di desa.

"Setiap koperasi akan ada dua kendaraan, satu truk, satu pick up yang lebih kecil. Jadi nanti semua hasil tani tidak akan puso tidak akan rusak. Semua hasil desa bisa segera (dikirim) ke Kabupaten atau ke sentra-sentra pasar," beber Prabowo.

Presiden Prabowo akan meluncurkan 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih Foto: Dok. detikcom

Masalah lain yang seringkali terjadi menurut Prabowo adalah sulitnya petani mendapatkan pupuk. Sebab, banyak sekali birokrasi yang harus dilalui dari pupuk diproduksi hingga sampai ke tangan petani. Namun, saat ini pihaknya sudah memangkas prosedur birokrasi tersebut.

"Kemudian kita hadapi macam-macam kendala, macam-macam permainan. Pupuk yang disubsidi oleh rakyat yang disubsidi oleh negara, oleh APBN langka. Banyak yang tidak sampai ke petani. Peraturannya ada 145 peraturan, ada belasan tanda tangan yang diperlukan untuk dari pabrik ke petani," kata Prabowo.

Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat, sebuah inisiatif besar yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik Indonesia.

Capaian ini tak lepas dari kerja serius dan kolaborasi solid Tim Satgas Koperasi Merah Putih yang terdiri dari unsur lintas kementerian, di antaranya Kementerian Koordinator Pangan, Kementerian Koperasi, Kementerian Desa, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Hukum, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Nasional, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Digital, Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, para gubernur, serta para bupati dan wali kota.

Selain itu, pelaksanaan program ini juga berkolaborasi dengan sejumlah BUMN, seperti PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), Bank Mandiri, Bank BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Bank Syariah Indonesia, Pos Indonesia, PT Telkom Indonesia, InJourney, ID FOOD, dan Bulog.

Simak juga Video: Ultimatum Prabowo ke Penggiling Padi Nakal: Tak Tertib, Saya Sita




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork