Sri Mulyani Sebut Pegawai Kemenkeu Berkurang Hampir 1.000 Orang, Ada Apa?

Sri Mulyani Sebut Pegawai Kemenkeu Berkurang Hampir 1.000 Orang, Ada Apa?

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 22 Jul 2025 14:16 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (8/11). Sri Mulyani melaporkan APBN defisit Rp 309,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerapkan kebijakan negative growth terhadap sumber daya manusia (SDM). Kebijakan itu telah menurunkan jumlah pegawai Kemenkeu hampir 1.000 orang.

"Jumlah SDM Kemenkeu turun hampir mendekati 1.000 orang meskipun tugasnya dan volume APBN justru naik," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (22/7/2025).

Dalam paparannya, dalam program dukungan manajemen, kebijakan negative growth telah mengurangi pegawai Kemenkeu 979 orang atau menyusut 1,26%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenkeu Manfaatkan Teknologi

Bendahara Negara itu menjelaskan, pengurangan ini dilakukan oleh Kemenkeu karena telah banyak menggunakan banyak teknologi digital atau aplikasi, baik untuk kebutuhan perjalanan dinas, maupun berbagai program lainnya.

"Kita juga menggunakan banyak digital teknologi dengan membangun aplikasi baik dari perjalanan dinas, HR, maupun berbagai program lainnya," terangnya.

ADVERTISEMENT

Dalam program dukungan manajemen, Kemenkeu juga memberikan pembiayaan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebanyak 2,2 juta usaha mikro dengan capaian Rp 8 triliun, kemudian beasiswa dokter spesialis 2.020 orang, dan pengembangan super Apps Kemenkeu.

Secara keseluruhan, terdapat lima program yang diklaim telah mendorong outcome Kemenkeu, pertama program kebijakan fiskal yakni merumuskan UU APBN 2025, reformasi sektor Keuangan, penyelenggaraan International Tax Forum (ITF).

Kedua, program pengelolaan, penerimaan negara terdiri dari layanan National Logistic Ecosystem, implementasi join program penerimaan, reformasi perpajakan. Ketiga, program pengelolaan belanja negara, keempat program pengelolaan perbendaharaan kekayaan negara dan risiko, dan kelima program dukungan manajemen.

Sri Mulyani juga memaparkan kinerja keuangan Kemenkeu saja positif selama 2024. Pendapatan operasional tumbuh 2,87%, yang mencapai Rp 2.162,5 triliun, mengalami surplus yaitu kenaikannya 1,87%.

"Jadi untuk Kemenku saja surplus, karena kita mengumpulkan semua pendapatan dan belanjanya, makanya kita surplus Rp 2.162 triliun, ekuitas posisinya adalah Rp 201,1 triliun, mengalami penurunan 14,28%, aset kita tumbuh 43,46%, dari peningkatan investasi jangka pendek dari BLU yaitu Rp 8,1 triliun dan peningkatan aset tetap sebesar Rp1,1 triliun,"terangnya.

Tonton juga video "Dirjen Pajak Kemenkeu Ungkap Telah Pecat 7 Pegawai" di sini:

(ada/ara)

Hide Ads