Fenomena rojali alias rombongan jarang beli ramai jadi sorotan belakangan ini. Banyak mal disebut mulai dipadati pengunjung yang datang cuma untuk jalan-jalan, ngadem, atau sekadar nongkrong, tanpa benar-benar bertransaksi.
Lalu bagaimana dengan ritel seperti Indomaret yang biasanya hadir lebih dekat ke konsumen?
Direktur PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Wiwiek Yusuf, menanggapi fenomena ini dengan santai. Ia menyebut karakter Indomaret berbeda dengan mal karena hadir di titik-titik yang memang dibutuhkan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir gini, karena kan kalau fenomena itu lebih ke mal-mal ya. Nah kalau Indomaret ini kan lebih dekat ke konsumen," kata Wiwiek kepada wartawan dalam acara penandatanganan kerja sama dengan GP Ansor di Jakarta, Selasa kemarin.
Wiwiek menegaskan konsumen yang datang ke Indomaret umumnya memang punya niat untuk belanja. Bukan cuma jalan-jalan atau lihat-lihat.
"Artinya mereka yang butuh, perlu ke Indomaret. Kalau ke mal mungkin mereka ngadem, istilahnya kalau dalam bahasa Jawanya ya. Tapi kalau ke Indomaret, selama ini sih apa yang dia datang, mereka biasanya berbelanja," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, CEO Indomaret, Sinarman Jonatan, menjelaskan bisnis ritel punya tantangan sendiri yang tak mudah untuk dihadapi. Hal ini lantaran bisnis ritel bisa mengalami perubahan dengan cepat dan sangat dinamis.
Sinarman bahkan mengaku, dirinya yang telah menggeluti dunia ritel selama 40 tahun pun masih kerap kali bingung dengan industri yang ia jalani. Ia bilang, banyak pertanyaan yang ia bahkan tidak mengerti.
"Industri retail ini sangat dinamis, sangat tidak menentu karena masalah-masalah yang sangat kompleks sifatnya, sehingga kalau kita tidak berubah, kita menjadi tertinggal," katanya.
Sinarman membeberkan, Industri retail saat ini banyak variasinya dan harus diperjuangkan secara terus-menerus. Ia bilang, meskipun industri ini terlihat sangat menarik, tapi ada banyak manuver yang harus dilakukan agar bisnis ritel dapat langgeng.
"Jika tidak mengikuti perkembangan masa depan, sehingga pengertian ini yang harusnya kita pahami bersama-sama, bahwa ini bukan masalah yang sekali jadi, tapi ini masalah yang harus diperjuangkan secara terus-menerus. Kelihatannya sangat menarik, tapi banyak yang harus dilakukan," ujarnya.
Tonton juga video "Before-After Plaza Semanggi, Sempat Hampir Mati Kini Mulai Bangkit" di sini:
Saksikan Live DetikSore: