Trump Patok Tarif buat Jepang Jadi 15%

Trump Patok Tarif buat Jepang Jadi 15%

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 23 Jul 2025 10:26 WIB
U.S. President Donald Trump speaks at an event hosted by America250 in Des Moines, Iowa, U.S., July 3, 2025. REUTERS/Nathan Howard
Foto: REUTERS/Nathan Howard
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menurunkan tarif resiprokal untuk Jepang dari 25% menjadi 15%. Pemangkasan tarif ini dilakukan usai Jepang berkomitmen untuk berinvestasi US$ 550 miliar atau Rp 8.951 triliun (kurs Rp 16.276) dan membuka pasarnya untuk barang-barang AS.

"Ini adalah masa yang sangat menggembirakan bagi AS. Terutama karena kami akan terus menjalin hubungan baik dengan Jepang," kata Trump dalam platform Truth Social miliknya, dikutip Rabu (23/7/2025).

Kedua belah pihak juga sepakat untuk memangkas tarif 25% yang telah dikenakan pada mobil Jepang menjadi 15%. Sebagai informasi, ekspor mobil menyumbang lebih dari seperempat ekspor Jepang ke AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengumuman tersebut memicu reli saham Jepang, dengan indeks acuan Nikkei naik 2,6% ke level tertinggi dalam setahun. Saham-saham produsen mobil khususnya melonjak, di mana Toyota naik lebih dari 11%, serta Honda dan Nissan masing-masing naik lebih dari 8%.

"Dengan tarif 15%, saya berharap ekonomi Jepang dapat terhindar dari resesi," ucap Ekonom di Meiji Yasuda Research Institute, Kazutaka Maeda dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

Kegembiraan juga meluas ke saham-saham produsen mobil Korea Selatan karena kesepakatan dengan Jepang memicu optimisme bahwa Korea Selatan dapat mencapai kesepakatan serupa. Yen sedikit menguat terhadap dolar dan indeks saham berjangka AS sedikit menguat.

Di sisi lain, produsen mobil AS menunjukkan ketidakpuasan dengan kesepakatan tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang rezim perdagangan yang dapat memangkas tarif impor mobil dari Jepang menjadi 15%, sementara tarif impor dari Kanada dan Meksiko tetap 25%.

"Kesepakatan apa pun yang mengenakan tarif lebih rendah untuk impor Jepang tanpa kandungan AS, dibandingkan tarif yang dikenakan pada kendaraan buatan Amerika Utara dengan kandungan AS yang tinggi adalah kesepakatan yang buruk bagi industri AS dan pekerja otomotif AS," tutur Matt Blunt, yang mengepalai Dewan Kebijakan Otomotif Amerika mewakili General Motors.

Tonton juga video "Trump Deal dengan Jepang untuk Tarif 15%" di sini:

(acd/acd)

Hide Ads