Bos Forbes Puji Deal soal Tarif Impor dengan AS: RI Seperti Kapal Roket!

Bos Forbes Puji Deal soal Tarif Impor dengan AS: RI Seperti Kapal Roket!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 23 Jul 2025 16:35 WIB
Menteri Investasi Rosan Roeslani dan Stave Forbes.
Foto: Menteri Investasi Rosan Roeslani dan Stave Forbes. Foto: Herdi/detikcom
Jakarta -

Pengusaha media asal Amerika Serikat (AS) Steve Forbes mengapresiasi langkah Indonesia yang berhasil menegosiasikan penurunan tarif resiprokal dengan pemerintahan Presiden Donald Trump. Lewat kesepakatan itu, tarif impor barang Indonesia ke AS turun menjadi 19% dari sebelumnya 32%, sementara Indonesia memberi tarif 0% untuk 99% impor barang asal AS.

Menurut Steve, kesepakatan ini menjadi sinyal positif di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan. Ia menyebut, langkah ini akan menguntungkan kedua negara dan memperkuat hubungan bilateral.

"Kita berada di saat yang sulit. Kami senang bahwa perjanjian telah diterima pada tarif, agar semua orang tahu semua berjalan dengan baik," ujar Steve Forbes usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia optimistis perdagangan barang AS ke Indonesia akan meningkat seiring kesepakatan ini. Menurutnya, Indonesia kini punya prospek cerah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami merasa perdagangan kita dengan Indonesia akan bertambah, dan kami menanti-nantikan hubungan yang baik antara AS dan Indonesia," katanya.

ADVERTISEMENT

Steve mengibaratkan Indonesia sebagai "kapal roket" yang melaju kencang berkat upaya pemerintah memperbaiki iklim bisnis dan regulasi. Hal ini, ujarnya, memberi peluang lebih luas bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup.

"Kami berpikir bahwa Indonesia adalah kapal roket yang mencapai kecepatan penuh. Ini terjadi karena pemerintah menghilangkan hambatan bisnis, dan memungkinkan orang untuk meningkatkan banyak hal dalam kualitas hidupnya," ungkap Steve.

Ia menambahkan, optimisme ini menjadi modal penting bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan. "Indonesia adalah negara yang memiliki harapan untuk masa depan, dan itulah yang kita butuhkan saat ini," tutupnya.

Simak juga Video: Menghitung Tarif 19% dari Trump: Indonesia Untung atau Buntung?

(hal/rrd)

Hide Ads