Prabowo Tolak Neoliberal: Netes ke Bawah Butuh 200 Tahun, Keburu Mati!

Prabowo Tolak Neoliberal: Netes ke Bawah Butuh 200 Tahun, Keburu Mati!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 24 Jul 2025 12:18 WIB
Presiden Prabowo menghadiri Harlah ke-27 PKB di JCC.
Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menegaskan mazhab ekonomi neoliberal tak akan punya tempat di Indonesia selama dirinya memimpin. Ia menyindir teori "trickle down" atau kekayaan yang menetes dari orang kaya ke masyarakat bawah, dinilai terlalu lama untuk jadi kenyataan.

Menurut Prabowo, konsep tersebut hanya membuat si kaya makin kaya, sementara si miskin terus tertinggal. Ia menyebut, butuh waktu ratusan tahun bagi kekayaan untuk bisa benar-benar terasa manfaatnya di lapisan bawah masyarakat.

"Menetesnya lama banget. Menetesnya butuh 200 tahun. Kalau 200 tahun, udah mati kita semua itu," ujar Prabowo dalam Harlah PKB yang disiarkan akun YouTube DPP PKB, Rabu (23/7/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menyinggung Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 yang menegaskan bahwa perekonomian Indonesia harus dibangun dengan asas kekeluargaan, bukan konglomerasi seperti yang dianut dalam ekonomi neoliberal.

"Asas keluarga, asas kekeluargaan ya seluruh bangsa Indonesia kita harus diperlakukan sebagai keluarga. Ini bertentangan dengan beberapa mazhab-mazhab ekonomi terutama mazhab ekonomi neoliberal," lanjut Prabowo.

ADVERTISEMENT

Ia pun menilai pendekatan ekonomi neoliberal tak sesuai dengan realita di Indonesia. Bahkan, ia menyebut praktik seperti itu seperti "akal-akalan".

"Jadi itu nggak bener, ndak bener, tidak akan netes ke bawah. Jadi kita kayak diakal-akalin," tegasnya, disambut tawa para hadirin.

Tonton juga video "Prabowo Sebut Ada Pihak Nyinyir Terkait Negosiasi Tarif Trump" di sini:

(hal/rrd)

Hide Ads