Salah satu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendadak ditutup oleh mitranya. Penutupan dilakukan sehari setelah Kopdes diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/7) lalu.
Mitra utama dari Kopdes tersebut PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD). Unit usaha dari Ponpes Sunan Drajat Lamongan itu secara tiba-tiba membongkar seluruh isi toko, termasuk mengembalikan semua perlengkapan operasional.
Bukan tanpa alasan, Direktur PT PPSD, Anas Al Khifni menuturkan, pihaknya telah memberi dukungan penuh sejak awal proses pendirian koperasi tersebut. Anas mengatakan kontribusi besar dari PT PPSD selama pendirian koperasi, mulai dari legalitas hingga operasional, tidak diakui dalam acara peresmian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya menyayangkan pernyataan Ketua KDMP dan Kepala Desa Pucangan yang menyebut dukungan justru berasal dari BUMN dan PT Pupuk Indonesia.
"Ini bukan persoalan kami tidak disebut saat peluncuran KDMP, tetapi kami khawatir ada pihak yang menumpangi demi kepentingan di hadapan Pak Presiden," katanya dikutip dari detikJatim.
Baca juga: Zulhas: Kopdes Menghapus Tengkulak-Pinjol |
Kemudian, Kepala Desa Pucangan, Kecamatan Montong,Tuban, Santiko, telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Permintaan maafnya itu terkait koperasi desa makmur Pucangan (KDMP) setelah mitranya, PT Perekonomian Ponpes Sunan Drajat enggan kerjasama lagi karena merasa kontribusinya tak disebut di depan Presiden Prabowo Subianto.
Santiko yang juga menjabat sebagai ketua pengawas KDMP mengakui dirinya grogi saat berbicara di depan Prabowo saat peluncuran dan peresmian 80.000 KDMP se-Indonesia. Ia mengaku hanya menyampaikan hal yang spontan karena secara struktur semestinya pernyataan resmi merupakan ranah ketua KDMP.
"Saat itu saya tiba-tiba diberikan mikrofon jadi saya hanya menyampaikan seadanya, dan mohon maaf jika ada hal yang kurang tepat," tutur Santiko, Rabu (23/7/2025).
Zulhas Buka Suara
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
|
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Merah Putih itu menegaskan, permasalahan salah paham itu telah selesai.
"Sudah selesai kok, hanya masalah salah paham, namanya (mitra) nggak disebut. Nama pondoknya nggak disebut. Mungkin Kadesnya grogi, namanya juga bicara sama presiden, kalau ditanya presiden kan mungkin yang di kepalanya hilang semua," kata dia ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2025).
Zulhas memastikan Kopdes itu telah dibuka kembali setelah permasalahan salah paham itu selesai. "Pemilik pondoknya itu teman saya, dan sudah selesai. Sudah-sudah buka lagi," tambahnya.