Trump Pangkas Tarif Jadi 19% Diklaim Selamatkan 1 Juta Pekerja RI

Trump Pangkas Tarif Jadi 19% Diklaim Selamatkan 1 Juta Pekerja RI

Andi Hidayat - detikFinance
Kamis, 24 Jul 2025 20:22 WIB
U.S. President Donald Trump gestures as he speaks during the opening of a temporary migrant detention center informally known as Alligator Alcatraz in Ochopee, Florida, U.S., July 1, 2025. REUTERS/Evelyn Hockstein
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein
Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengklaim kesepakatan tarif Indonesia-Amerika Serikat (AS) menjadi 19% telah menyelamatkan 1 juta pekerja sektor padat karya.

Pasalnya, besaran tarif 32% yang sebelumya dipatok Presiden Donald Trump sama saja dengan mengembargo produk Indonesia di pasar AS.

"Kalau 32% sama dengan 'embargo' datang dan itu 1 juta pekerja di sektor padat karya itu bisa terkena hal yang tidak kita inginkan," ujar Airlangga dalam konferensi persnya di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kondisi penerapan tarif 32%, produk padat karya mesti mencari pasar ekspor baru hingga 11%. Mengingat AS adalah salah satu pasar utama ekspor produk padat karya RI.

"Untuk mencari pangsa pasar baru yang 11% itu bukan sesuatu langkah yang seperti tinggal membalik tapak tangan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Melalui perjanjian dagang yang telah disepakati Indonesia dan AS, Airlangga berharap produk ekspor domestik dapat meningkatkan daya saing dan inovasi, khususnya untuk tekstil produk tekstil (TPT), aparel, hingga sepatu.

"Indonesia sendiri berharap perjanjian dengan Amerika akan meningkatkan daya saing, meningkatkan inovasi karena, itu yang akan diberikan oleh Amerika," jelasnya.

Di sisi lain, Airlangga menegaskan Indonesia masih melakukan negosiasi pemangkasan tarif impor untuk sejumlah komoditas, seperti kelapa sawit, kopi, kakao, mineral, hingga produk agro dan komponen industri di zona perdagangan bebas (FTZ).

Pemangkasan tarif ini dimungkinkan lantaran komoditas tersebut tidak diproduksi oleh AS. Ia menyebut, perundingan ini masih terus berlanjut mengingat pemangkasan tarif komoditas ini merupakan janji AS kepada Indonesia.

"Perundingan masih akan terus berlangsung untuk bicara detail teknis, karena masih ada beberapa kepentingan yang dijanjikan dan akan ditindaklanjuti yaitu terkait dengan beberapa pokok, yaitu Indonesia akan diberikan juga tarif yang lebih rendah 19% untuk beberapa komoditas," terangnya.

Airlangga menambahkan, tarif impor komoditas tersebut masih dimungkinkan lebih rendah dari 19%. Bahkan, besaran tarif impor ini bisa mendekati 0%.

"Jadi itu sedang dalam pembahasan dan itu dimungkinkan lebih rendah dari 19% dan dimungkinkan mendekati 0%," imbuhnya.

(hns/hns)

Hide Ads