Ada pengalaman unik yang dijalani perempuan asal Bekasi, Galuh Prameswari saat menjadi pengasuh dan perawatan hewan (pet sitter). Siapa sangka, Galuh yang semula takut dengan ayam, kini perlahan bisa melepas rasa takutnya kepada unggas tersebut.
Hal ini tak lepas dari permintaan si pemilik (owner) hewan agar Galuh memberikan makan ke ayam-ayamnya. Ayam yang diberinya makan pun terbilang lumayan banyak, sampai 10 ekor.
"Pertama sih owner-nya nggak bilang kalau dia punya ayam ya aku tahu dia punya ayam pada saat aku pre-visit ke rumah dia dan aku lihat dia punya ayam. Dia tuh punya ayamnya itu nggak cuma 2 dia punya ayam 10 (ekor)," kata Galuh saat berbincang dengan detikcom, Jumat (25/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Galuh sudah memberitahu ke sang pemilik hewan bahwa dirinya takut dengan ayam. Namun, Galuh tetap diminta untuk memberi makan dari jarak jauh.
Selain merawat kucing, Galuh selama empat hari itu juga harus memberi makan ayam. Dari sinilah, dirinya perlahan menghilangkan rasa ketakutan dengan ayam.
"Ya sudah aku lempar. Kan lama-lama kita kayak ada eye contact gitu ya. Aku lama-lama jadi nggak takut ayam sih. Dari jarak yang lumayan dekat ya abis itu, soalnya aku kalau ketemu ayam harus jaraknya jauh banget. Tapi semenjak aku ngurus ayam dia, aku dari jarak setengah meter, aku masih berani," cerita Galuh.
Tidak hanya itu, Galuh juga sempat mengalami pengalaman horor saat sebagai pet sitter. Saat itu, Galuh diminta untuk memisahkan kucing-kucing sakit dari ruangan kucing (cat room).
Mulanya, kucing yang pertama kali sakit bernama Boston dipisahkan ke area lain, yakni konter ponsel. Pada saat itu, Boston tidak menunjukkan gelagat aneh.
Saat Boston sembuh, kucing lainnya bernama London tertular sehingga perlu dipisahkan ke konter ponsel. Saat di sana, London menunjukkan gelagat aneh. Bahkan London sampai mendesis atau hissing.
"Jadi, kan di toko tuh pintunya sliding door kan di gudangnya. Terus tiba-tiba tuh ke buka sendiri, dia (London) ngeliatin terus. Kita mikirnya oh mungkin ada hewan ada cicak atau apa dia kan kucing. Tapi, dia marah, dia menggeram gitu," ujar Galuh.
"Kucing kalau nggak suka sama sesuatu, dia hissing gitu kan. Padahal kita nggak ada apa-apa berarti dia melihat sesuatu. Semenjak itu kadang tuh barang-barang suka jatuh sendiri, nggak ada angin, nggak ada apa-apa, jatuh karena waktu itu posisinya toko nya belum dibuka," imbuh Galuh.
Selama dua bulan bekerja sebagai pet sitter di sana, Galuh mengakui London (kucing ras munchkin) lebih peka dan sensitif terhadap aktivitas yang tak kasat mata dibandingkan tiga kucing lainnya di sana.
Galuh membuka jasa pet sitter bernama Paw Sitter Care sejak April 2025 lalu. Tidak hanya memberi makan dan membersihkan kotoran, Galuh merawat hewan sakit. Dengan catatan, dia tidak menerima hewan dengan penyakit yang gampang menular ke manusianya serta hewan lain.
Dia bercita-cita mempunyai tempat penitipan kucing seperti daycare. Tidak hanya untuk menitip kucing, Galuh menyebut daycare itu dapat untuk merawat dan area bermain hewan.
"Soalnya kalau pet hotel itu kucingnya cuma di kandang aja, nggak ada aktivitas dia main. Sedangkan aku pengin punya daycare itu aku pengin punya satu ruangan full mainan kucing. Jadi dia tuh dari pagi sampai sore aku bebaskan di cat room itu di tempat playground-nya mereka nanti waktunya tidur balik ke kamarnya ke kandangnya. Aku rasa aku belum menemukan kayak gitu sih sama-sama pet hotel aku rasa kalau kayak gitu tuh kucingnya juga happy," tutur Galuh.
(rea/kil)