PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk direncanakan untuk memborong 50 unit pesawat Boeing asal Amerika Serikat (AS). Rencana pembelian ini dilakukan seiring pelaksanaan kesepakatan negosiasi tarif resiprokal Presiden Donald Trump guna menurunkan tarif impor hingga menjadi 19%.
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, mengatakan kesepakatan antara Garuda dengan Boeing untuk membeli 50 unit pesawat ini sebenarnya sudah ada jauh sebelum negosiasi tarif dengan AS dilakukan, bahkan sebelum pandemi Covid-19.
"Memang di dalam satu poin dengan Amerika Serikat dan Indonesia itu mengenai pembelian pesawat Boeing kurang lebih 50, yang ingin saya sampaikan sebetulnya kesepakatan itu antara Boeing dan Garuda itu sudah ada sudah ada sebelum COVID," kata Rosan saat ditemui wartawan usai konferensi pers di Kantor BKPM, Selasa (28/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, menurutnya dari kesepakatan tersebut baru satu unit pesawat Boeing yang sudah diterima Garuda. Sementara 49 unit lainnya belum terlaksana, termasuk dari segi pemesanan.
Dalam hal inilah Garuda bersama Boeing tengah berdiskusi terkait kelanjutan komitmen pembelian tersebut. Sebab dari waktu pemesanan hingga unit pesawat baru selesai dibuat hingga beroperasi, setidaknya dibutuhkan waktu 6-7 tahun.
"Dalam hal ini mereka dari Boeing sudah bertemu dengan Garuda, dan bertemu juga dengan kami untuk membicarakan ini kelanjutannya seperti apa. Karena delivery-nya ini untuk Boeing sekarang yang baru itu paling cepat itu adalah tahun 2031-2032 untuk pesawat yang baru," terang Rosan.
Tentu menurut Rosan dalam proses diskusi kelanjutan komitmen pembelian tersebut, pihaknya bersama dengan Garuda berupaya untuk mendapatkan kesepakatan baru yang lebih menguntungkan.
"Kita komitmen untuk beli 50 dan itu sudah ada, sudah ditandatangani. Tapi mungkin kita akan coba re-nego lagi dari term and condition-nya yang lebih baik," ucapnya.
Tonton juga video "Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Segini Harganya" di sini:
(fdl/fdl)