Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memastikan bakal terus mengawal iklim investasi di Jawa Tengah. Langkah itu bertujuan menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah.
"Investasi di tempat kita jamin ada banyak diantaranya adalah satu dari proses perizinan kita sudah OSS (Online Single Submission) yang terintegrasi dengan pusat. Kedua seluruh kegiatan investasi di tempat kita dari perizinan tidak ada lagi pintu ke pintu, (semua) one gate system apalagi di Kawasan industry," kata Ahmad Luthfi di acara Central Java Investment Business Forum 2025 di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Mantan Kapolda Jawa Tengah ini memastikan pihaknya bakal mengawal para investor untuk proses perizinan sampai selesai. Sehingga dampak dari investasi untuk menekan angka kemiskinan bisa dirasakan. Secara angka, kemiskinan di Jawa Tengah saat ini menurun dari 9,58 menjadi 9,48.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian perizinan akan kita kawal," ujar Ahmad Luthfi.
Dia mengatakan Jawa Tengah memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor mulai dari UMKM, pariwisata, dan lain sebagainya. Secara angka, dia mengatakan Jawa Tengah memiliki 1.607 daya tarik wisata, 8.886 desa wisata, 259 hotel berbintang, dan 1.245 restoran.
"Kinerja sektor pariwisata semakin meningkat dibuktikan dengan kunjungan wisata sangat besar. Bandara kita sudah bandara internasional," tuturnya.
Tak hanya itu, dia menjelaskan pihaknya akan lebih menggencarkan investasi padat karya. Hal itu bertujuan agar jumlah tenaga kerja di Jawa Tengah lebih banyak terserap. Lewat Langkah itu, dia optimistis pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bakal terus tumbuh.
"Kemudian yang kita tawarkan bahwa ternyata hasil analisa kita dengan Jawa Tengah mempunyai perkembangan ekonomi yang signifikan yaitu 4,96 di atas nasional. Ini adalah berkat daripada investasi-investasi yang datang di Indonesia. Khususnya wilayah Jawa Tengah itu Rp 21,9 triliun yang itu semua adalah dalam rangka untuk menggambarkan wilayah Jawa Tengah," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat yang turut hadir dalam acara tersebut menyambut baik upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menjaga iklim investasi. Apalagi saat ini, secara infrastruktur cukup baik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.
"Tempat investasi, tapi pengalaman saya di Jawa Tengah itu investasi yang paling cocok. Kemudian juga infrastrukturnya juga lengkap, terus kemudian upahnya juga kompetitif gitu ya," tutur Irwan Hidayat.
Irwan Hidayat pun menyambut baik upaya Pemprov Jateng untuk memberikan perlindungan kepada para investor. Menurutnya, hal itu dibutuhkan untuk menjaga iklim investasi jateng terus berkembang.
"Ya kalau menurut saya, Jawa Tengah itu semuanya siap. Pemerintah kan juga sudah komit untuk memberantas pungutan-pungutan, apapun bentuk pungutannya," tuturnya.
Terakhir, Irwan Hidayat mengatakan Jawa Tengah sendiri memiliki sejumlah potensi yang besar untuk diinvestasikan, salah satunya Rawa Pening. Dia mengatakan Sido Muncul telah melakukan penelitian untuk mengembangkan kawasan tersebut, khususnya dalam mengelola eceng gondok dan airnya.
"Nah, Rawa Pening itu sebenarnya tempat yang luar biasa, kan investor nanti butuh wisata. Tempat itu luar biasa dan tempat itu air. Saya ini ya bermimpi suatu saat kalau menurut saya air itu menjadi sumber kehidupan yang luar biasa. Lebih berharga daripada minyak nanti," jelasnya.
"Nah, kalau itu dikelola, maksud saya dibersihkan eceng gondoknya, caranya bagaimana? Saya sudah melakukan R&D, sudah muncul," sambungnya.
Irwan Hidayat mengatakan kalau potensi Rawa Pening dimaksimalkan bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, lingkungan, hingga penyerapan tenaga kerja
"Danau (Rawa Pening). Bayangin 2.700 hektar itu jadi tempat wisata. Dan itu (mampu) menumbuhkan lapangan pekerjaan, membuat nilai-nilai tanah di sekitarnya jadi tinggi," tutup Irwan Hidayat.
Tonton juga video "Seberapa Besar Efek Sektor Banking Pada IHSG?" di sini:
(akn/ega)