Realisasi investasi di Indonesia pada kuartal II 2025 tumbuh lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya adalah gejolak geopolitik global yang membuat investor asing lebih berhati-hati menanamkan modalnya.
Berdasarkan data Kementerian Investasi, total realisasi investasi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai Rp 477,7 triliun, naik 11,5% secara tahunan (year-on-year/YoY). Namun angka ini melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal II 2024 yang mencapai 22,5% YoY.
Di sisi lain, Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp 202,2 triliun, atau sekitar 42,3% dari total investasi. Nilai ini justru turun 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 217,3 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyebut ketegangan geopolitik global sebagai faktor utama yang menekan laju investasi asing ke Indonesia.
"Kalau kita lihat memang tidak bisa dipungkiri geopolitik yang meningkat. Ini tentunya mempengaruhi sekarang investasi di seluruh dunia," kata Rosan dalam Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan II dan Semester I 2025 di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Meski investasi asing menurun, justru investor domestik menunjukkan taringnya. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh signifikan dengan realisasi Rp 275,5 triliun atau 57,7% dari total investasi kuartal II.
"Dalam rangka mereka juga ingin meningkatkan perannya berinvestasi di Indonesia. Karena yang kita sampaikan bahwa itung-itungannya jelas, potensinya ada, tentunya kita memberikan prioritas kepada investor dalam negeri juga," ujar Rosan.
Ia menambahkan, kepercayaan investor lokal turut terdongkrak oleh kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang diharapkan bisa menjadi jembatan bagi modal dalam negeri untuk lebih ekspansif.
"Kita lihat juga ini menimbulkan confidence yang lebih tinggi. Jadi kalau kami melihatnya yang penting angka itu tetap sesuai dengan target yang kami canangkan ke depannya," tutup Rosan.
Meskipun dinamika global masih menjadi tantangan, pemerintah optimistis target investasi nasional tetap bisa dicapai dengan sinergi antara PMA dan PMDN.
Tonton juga video "BKPM Catat Investasi Rp 2 Ribu T Gagal Masuk RI di 2024, Kenapa?" di sini:
(shc/rrd)