Bos BGN Sebut Penyebab Siswa Keracunan di NTT Bukan dari Menu MBG

Bos BGN Sebut Penyebab Siswa Keracunan di NTT Bukan dari Menu MBG

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 29 Jul 2025 15:58 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana
Foto: ARIF FIRMANSYAH/ARIF FIRMANSYAH
Jakarta -

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menanggapi terkait penyebab ratusan siswa mengalami keracunan di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT). Ratusan siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap menu program makan bergizi gratis (MBG).

Dadan mengatakan pihaknya saat ini tengah menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab kasus keracunan tersebut. Dadan menerangkan ratusan siswa yang mengalami keracunan bukan dari menu MBG yang disantap. Hal ini berdasarkan hasil pengujian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menunjukkan negatif.

Dadan menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyimpan sampel makanan yang dikirim. BPOM telah mengecek dan hasilnya menyatakan negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di SPPG ini pasti ada sampel makanan yang dikirim sampai 3 hari yang lalu, tetap disimpan di SPPG. Jadi kalau ada apa-apa, dicek oleh BPOM atau siapa saja yang berwenang. Dan hasilnya negatif," kata Dadan kepada awak media saat ditemui di SPPG Serpong Lengkong Wetan, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/7/2025).

ADVERTISEMENT

Dadan menjelaskan ada jeda 21 jam usai menyantap menu MBG hingga terjadinya keracunan. Dari situ, pihaknya akan melacak apa yang menjadi pemicu keracunan tersebut.

"Makannya hari Senin, kejadiannya hari Selasa. Ada 21 jam kosong dan nggak tahu (makan apa). (Kita) sedang lacak di waktu itu makan apa. Yang hari Selasa itu dia belum makan dari makan bergizi-nya," jelas Dadan.

Sejauh ini, dia belum bisa memastikan penyebab keracunan yang dialami ratusan siswa di NTT. Namun, dia menjamin penyebabnya bukan dari makanan yang disantap dari MBG.

"Belum bisa mengungkapkan penyebabnya apa karena kita sedang mengecek apa sebenarnya yang menyebabkan sakit itu. Karena makanannya sudah dicek oleh BPOM dan tidak ada apa-apa yang menimbulkan sakit dan tidak ada kesalahan di makanan," terang Dadan.

Sebelumnya, sebanyak 215 pelajar dari dua kabupaten di NTT dilaporkan mengalami gejala keracunan seperti mual hingga muntah seusai mengonsumsi menu MBG pada 22-23 Juli 2025. Ratusan siswa itu tersebar di Kota Kupang dan Kabupaten Sumba Barat Daya.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) NTT, Brigjen Baskoro Tri Prabowo, mengecek kondisi siswa-siswi korban keracunan yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Samuel Kristian (SK) Lerik, Kota Kupang, Rabu (23/7/2025). Siswi SMPN 8 Kupang itu diduga keracunan setelah mengonsumsi hidangan program MBG.

"Tadi kami melakukan kunjungan langsung ke RSUD SK Lerik Kota Kupang untuk melihat secara langsung kondisi para siswa SMP Negeri 8 Kupang yang mengalami gejala sakit secara massal," ujar Baskoro dikutip detikBali.

Simak juga Video Benny Harman: Kasus Keracunan Jangan Jadi Alasan MBG Disetop

(rea/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads