Biang Kerok Investasi Asing di RI Turun Terungkap

Biang Kerok Investasi Asing di RI Turun Terungkap

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 30 Jul 2025 08:28 WIB
Pekerja menyelesaikan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di kawasan Jl. Pramuka, Jakarta, Jumat (9/5/2025). Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta memperkirakan perekonomian Jakarta tetap tumbuh kuat di kisaran 4,6-5,4 persen sepanjang tahun 2025 yang ditopang investasi dan sektor konstruksi. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/bar
Ilustrasi. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Jakarta -

Realisasi investasi asing di Indonesia turun pada kuartal II 2025. Kondisi ini salah satunya dipicu gejolak ekonomi dan geopolitik global beberapa waktu terakhir.

Kementerian Investasi mencatat, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) kuartal II 2025 sebesar Rp 202,2 triliun, turun 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year-on-Year/YoY) Rp 217,3 triliun, dan turun 12,2% dibandingkan realisasi kuartal-I 2025 Rp 230,4 triliun.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengaitkan realisasi ini dengan tensi geopolitik. Kondisi ini juga turut mempengaruhi investasi di seluruh dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita lihat memang tidak bisa dipungkiri geopolitik yang meningkat. Ini tentunya mempengaruhi sekarang investasi di seluruh dunia," kata Rosan, dalam acara Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan II dan Semester I Tahun 2025 di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

ADVERTISEMENT

Namun di sisi lain, kondisi sebaliknya justru terjadi pada investasi domestik. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh signifikan dengan realisasi Rp 275,5 triliun atau 57,7% dari total investasi kuartal II.

"Dalam rangka mereka juga ingin meningkatkan perannya berinvestasi di Indonesia. Karena yang kita sampaikan bahwa itung-itungannya jelas, potensinya ada, tentunya kita memberikan prioritas kepada investor dalam negeri juga," ujar Rosan.

Rosan menambahkan, kepercayaan investor lokal turut terdongkrak oleh kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang diharapkan bisa menjadi jembatan bagi modal dalam negeri untuk lebih ekspansif.

"Kita lihat juga ini menimbulkan confidence yang lebih tinggi. Jadi kalau kami melihatnya yang penting angka itu tetap sesuai dengan target yang kami canangkan ke depannya," tutur Rosan.

Tonton juga video "Manfaatkan Compound Interest Sejak Dini!" di sini:

(shc/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads