India berhasil menyalip China sebagai eksportir utama smartphone ke Amerika Serikat. Lonjakan pengiriman ponsel dari India terjadi di tengah pergeseran rantai pasok global dan ketegangan dagang antara Washington dan Beijing.
Menurut laporan terbaru Canalys dikutip dari pemberitaan CNBC, Rabu (30/7/2025), smartphone yang dirakit di India menyumbang 44% dari total impor ponsel pintar AS pada kuartal II 2025. Angka itu melonjak drastis dari hanya 13% di periode yang sama tahun lalu. Volume ekspor smartphone dari India tercatat naik 240% dibanding tahun sebelumnya.
Sebaliknya, pangsa ekspor smartphone dari China ke AS anjlok ke level 25% dari sebelumnya 61%. Bahkan, Vietnam juga melampaui China dengan kontribusi ekspor sebesar 30% ke pasar AS.
Lonjakan ekspor dari India sebagian besar didorong oleh percepatan strategi Apple yang memindahkan produksi iPhone ke negara tersebut. Ini menandai kali pertama India mengalahkan China sebagai pengekspor smartphone terbanyak ke Amerika.
Apple mempercepat rencana untuk memproduksi sebagian besar iPhone yang dijual di AS langsung dari pabrik di India. Dalam beberapa tahun ke depan, Apple menargetkan sekitar seperempat dari total produksi iPhone dilakukan di India.
Langkah ini juga tak lepas dari tekanan Presiden AS Donald Trump, yang mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada produk Apple dan mendesak CEO Tim Cook untuk merakit iPhone di dalam negeri. Meski iPhone dan MacBook sempat mendapat pengecualian dari kebijakan tarif Trump, pejabat AS memperingatkan bahwa pengecualian itu bisa sewaktu-waktu dicabut.
Produsen global lain seperti Samsung dan Motorola juga mulai menggeser perakitan produk mereka ke India, meskipun pergeseran ini belum sebesar Apple.
Tren perakitan tahap akhir atau last-mile assembly di India makin marak dilakukan oleh perusahaan global. Renaud Anjoran, Wakil Presiden Eksekutif Agilian Technology, mengungkapkan perusahaannya sedang merenovasi fasilitas di India untuk memindahkan sebagian produksi dari China.
Meski begitu, tantangan masih ada. Tingkat efisiensi produksi atau yield rate di India dan Vietnam masih tertinggal dibandingkan dengan China. Namun, permintaan dari pasar AS terus mendorong manufaktur untuk mempercepat ekspansi.
Pengiriman iPhone ke AS sendiri turun 11% secara tahunan menjadi 13,3 juta unit pada kuartal II, membalikkan pertumbuhan 25,7% di kuartal sebelumnya. Secara global, pengiriman iPhone turun 2% menjadi 44,8 juta unit dalam periode April-Juni.
Saham Apple juga tertekan, sudah turun 14% sepanjang tahun ini, sebagian karena kekhawatiran atas ketergantungan pada China serta persaingan ketat di sektor smartphone dan kecerdasan buatan.
Meski kini Apple sudah mulai merakit model iPhone 16 Pro di India, pabrikan masih sangat bergantung pada infrastruktur manufaktur China yang lebih matang untuk memenuhi permintaan model premium dari AS.
Sebagai catatan, Trump sempat menetapkan tarif 26% atas impor dari India pada April lalu-jauh lebih rendah dibanding tarif tiga digit untuk produk dari China-namun tarif ini ditangguhkan hingga 1 Agustus mendatang.
Tonton juga video "IDC: Samsung Terlaris, Produsen HP China Dominasi 5 Besar di Kuartal II" di sini:
(rrd/rrd)