Cerita Pengurus Usai Koperasi Merah Putih Diluncurkan

Cerita Pengurus Usai Koperasi Merah Putih Diluncurkan

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 30 Jul 2025 11:25 WIB
Kopdes Merah Putih di Melawai
Kopdes Merah Putih di Melawai - Foto: detikcom/Retno Ayuningrum
Jakarta -

Sebanyak 80.081 unit kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih telah diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli lalu. Usai peluncuran, masih ada sejumlah kendala yang harus dihadapi oleh pengurus KopDes/Kel Merah Putih, termasuk mencari anggota koperasi.

Hal ini yang dirasakan oleh salah satu pengurus Koperasi Kelurahan Melawai Kecamatan Kebayoran Baru bernama Pram Ekaputra. Pram menilai keanggotaan merupakan jantungnya sebuah koperasi. Apabila koperasi ingin berjalan dengan sukses, Pram menyebut harus mengajak warga-warga sekitar Melawai untuk ikut menjadi anggota koperasi.

"Kalau di Melawai, mungkin agak ada kesulitan untuk warga Melawai untuk menjadi anggota koperasi. Tapi kan banyak warga-warga penduduk di luar Melawai yang bermitra dan berusaha di Melawai. Dan itu kami diperbolehkan untuk mereka menjadi anggota," kata Pram kepada detikcom, dikutip Rabu (30/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Pram, koperasi harus dikelola sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Saat ini, pihaknya akan fokus merekrut anggota Koperasi Kelurahan Melawai yang baru beroperasional seminggu lebih.

"Jadi memang setiap koperasi itu harus dikelola secara masing-masing ya, sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi. Jadi karena kami semua baru, pengurus juga baru, pengurus kan warga biasa, kami diberi amanah dan menyetujui untuk mengurus koperasi. Jadi kami salah satu kendalanya mencari anggota, merekrut anggota," tambah Pram.

ADVERTISEMENT

Lalu, meningkatkan produk-produk UMKM di Koperasi Kelurahan Melawai. Pram bercerita pada awalnya memang pihaknya didukung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam memasok produk-produk di koperasi, seperti Bulog, Dharma Jaya, hingga Pasar Jaya. Pihaknya akan membayar ke BUMN maupun BUMD sesuai dengan penjualan produk.

"Nah, ke depannya kami berharap untuk menambah, meningkatkan jumlah UMKM, produk-produk UMKM yang bisa dijual di situ, yang bisa laku dan bisa dijual di kios kami. Dan itu kan suatu efek yang harus kita lakukan. Kendala juga promosi itu kan harus konsisten terus-menerus ya. Jadi tidak bisa stop. Nah, itu apa yang perlu kita buatkan strategi," terang Pram.

Pram pun menepis bahwa masyarakat tidak tertarik menjadi anggota koperasi. Menurutnya, karena keberadaan koperasi masih baru, perlu strategi lebih lanjut untuk mengenalkan ke masyarakat sehingga tertarik menjadi anggota koperasi.

"Bukannya belum tertarik ya, memang karena kami kan baru, kami ini fresh, pengurus dibentuk beberapa hari sebelum peluncuran. Jadi memang ini baru permulaan. Jadi memang ini bukan hal yang sudah dilakukan dan terbukti. Jadi ini semuanya baru mulai. Jadi memang kami sedang dalam proses untuk membentuk strategi, membentuk action plan, apa-apa saja yang harus kami lakukan," imbuhnya.

Dalam pengembangan bisnis di Koperasi Kelurahan Melawai, Pram menjelaskan pihaknya fokus pada bisnis ritel, seperti sembako, LPG, hingga obat-obatan. Produk-produk yang dijual di sana, lanjut Pram, harganya jauh lebih murah sehingga dapat menjadi daya saing Koperasi Merah Putih Kelurahan Melawai. Untuk itu, dia menyebut pihaknya belum ada rencana untuk membuka unit bisnis simpan pinjam dalam waktu dekat.

Pram pun belum ada rencana untuk mengajukan pinjaman ke Himbara sebagai modal bisnis. Menurut dia, saat ini pihaknya masih dapat bekerja sama dengan stakeholder untuk memasok produk-produk di sana.

"Belum saat ini ya. Kami bekerjasama dengan stakeholder yang bersedia untuk mendukung dalam bentuk lain. Jadi bukan hanya dana saja, tapi produk tersebut, seperti Kimia Farma kan juga akan kami tanyakan, mereka bersedia bantu untuk menempatkan obat-obat basic yang dibutuhkan. Jadi untuk dana sendiri ya tentu kami perlu dana, perlu modal ya. Tapi saat ini kami belum ada planning jangka pendek. Saat ini memang kita harus fokus untuk merekrut dan meningkatkan jumlah anggota," jelas Pram.

(rea/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads