SBY Soroti Ketimpangan: Miliarder ke Luar Angkasa, Rakyat Miskin Kelaparan

SBY Soroti Ketimpangan: Miliarder ke Luar Angkasa, Rakyat Miskin Kelaparan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 30 Jul 2025 13:18 WIB
Presiden RI ke-6 Prof Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Presiden RI ke-6 Prof Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto: Shafira/detikcom
Jakarta -

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti tentang tingginya ketimpangan dunia di tengah kemajuan teknologi dan modernisasi. Mirisnya, kondisi ini terjadi di tengah ekonomi global yang bertumbuh dengan baik.

SBY mengatakan, ekonomi dunia tumbuh baik dengan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia mencapai US$ 111 triliun, menjadi satu kabar baik. Sedangkan PDB Indonesia sendiri mencapai US$ 1,4 triliun.

"Indonesia sendiri menempati posisi penting, PDB kita sekarang sebesar US$ 1,4 triliun. Kawasan ASEAN, dengan manusia 700 juta, menyumbang sekitar US$ 4 triliun," kata SBY dalam acara forum dialog Pidato Peradaban di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (30/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun di balik kabar baik tersebut, kenyataan yang dihadapi di lapangan ialah kemiskinan masih merajalela dan ketimpangan masih menyelimuti sebagian besar dunia.

ADVERTISEMENT

SBY mengatakan, setiap harinya ada sebanyak 838 juta orang di dunia yang pada malam hari tidak bisa tidur karena kelaparan. Sedangkan di ASEAN sendiri, ada 88,3 juta jiwa yang masih tergolong miskin dan di Indonesia sendiri, sekitar 24 juta orang hidup dalam kemiskinan.

"Ini bukan sekedar tantangan sosial ekonomi. Ini adalah krisis keadilan global. Ini adalah krisis keadilan global. Di satu sisi, kita melihat miliarder berlomba-lomba pergi ke ruang angkasa. Di sisi lain, jutaan manusia masih berjuang untuk bisa makan sehari-harinya," ujar SBY.

Jika ketimpangan ini dibiarkan, lanjut SBY, akan memicu instabilitas sosial, ekstremisme, bahkan konflik antarkelas. Tapi jika ditangani dengan baik, ia percaya hal ini bisa menjadi kekuatan baru dalam peradaban saat ini.

"Jika ditangani dengan baik, melalui ekonomi yang inklusif, pajak yang lebih adil, pendidikan dan akses digital yang merata, maka kita bisa mengubahnya menjadi kekuatan baru dalam peradaban kita," kata dia.

Tonton juga video "Standar 'Miskin' di Indonesia Versi BPS: Cukup Rp 20 Ribu/Hari" di sini:

(rir/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads