Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif impor sebesar 50% terhadap sebagian besar barang dari Brasil. Namun, Trump membebaskan beberapa sektor penting seperti pesawat terbang, energi, dan jus jeruk dari beban tarif yang berat.
Trump mengumumkan tarif yang menjadi salah satu yang tertinggi selama perang dagang ini, bersamaan dengan sanksi terhadap hakim Mahkamah Agung Brasil yang memimpin kasus Bolsonaro atas tuduhan upaya kudeta.
"Alexandre de Moraes telah menjadikan dirinya sebagai hakim dan juri dalam sebuah perburuan penyihir yang melanggar hukum terhadap warga dan perusahaan Amerika serta Brasil," kata Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dikutip dari Reuters, Kamis (31/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia bertanggung jawab atas kampanye penindasan berupa sensor, penahanan sewenang-wenang yang melanggar hak asasi manusia, dan penuntutan bermuatan politik, termasuk terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro," tambahnya.
Baca juga: Trump Pangkas Tarif Korea Selatan Jadi 15% |
Pekan lalu, Alexandre de Moraes mengeluarkan surat penggeledahan dan larangan bepergian terhadap Bolsonaro. Ia dituduh meminta campur tangan Trump dalam kasus pidana yang menjeratnya, yaitu dugaan upaya mencegah pelantikan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva pada 2023.
Kebijakan tarif ini keluar setelah serangkaian ketegangan antara Trump dan Lula, yang menyebut Trump sebagai kaisar yang tidak diinginkan. Pemerintah Lula segera menyatakan dukungannya pada Moraes dan menyebut sanksi AS sebagai tindakan yang tak bisa diterima.
Dalam pernyataan resmi, pemerintah Brasil menyebut tindakan pemerintah AS yang menjadikan alasan politis sebagai pertimbangan perdagangan tidak bisa dibenarkan. Lula menyatakan Brasil bersedia bernegosiasi soal perdagangan, tapi juga akan mempertahankan haknya untuk membela diri.
Pernyatan Lula tersebut menjadi sinyal adanya tindakan balasan tarif. Namun, Trump mengingatkan jika Brasil berani membalas, maka AS tak akan tinggal diam.
Sebelumnya, Trump memang sudah mengancam akan menetapkan tarif 50% terhadap Brasil mulai 1 Agustus lewat surat kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Dalam surat itu, Trump mengancam akan menerapkan tarif tinggi jika Brasil tidak menghentikan persidangan terhadap mantan presiden sayap kanan, Jair Bolsonaro.
Tonton juga video "Trump Bahas Negosiasi Tarif dengan India, Singgung Keanggotaan BRICS" di sini:
(fdl/fdl)