Pemerintah telah berkomitmen untuk mewujudkan swasembada garam di tahun 2027. Untuk mendorong hal itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi garam mencapai 2 juta ton per tahun di kawasan sentra industri garam nasional yang terletak di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian KKP Koswara menjelaskan pemerintah saat ini tengah berupaya untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri, khususnya untuk kebutuhan industri. Ada dua upaya yang dilakukan, melalui skema ekstensifikasi untuk menutup celah impor sebesar 2,7 juta ton per tahun.
Ekstensifikasi ini dilakukan di Rote Ndao dengan target produksi sekitar 2 juta ton per tahun dari 10 ribu hektare. Sementara, skema intensifikasi akan dilakukan di tiga wilayah yakni Indramayu, Jawa Barat; Cirebon, Jawa Barat; dan Pati, Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ekstensifikasi di Rote target kita itu sekitar 2 juta ton per tahun targetnya dari 10 rubu hektar. Kalau bisa dikembangkan menjadi 13.000 hektare berarti 2,6 juta ton (produksinya)," ujar Koswara dalam media briefing di Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025).
Koswara menargetkan produksi garam di Rote Ndao akan panen pada Juni atau Juli 2026. Hal itu dikarenakan wilayah Rote Ndao termasuk kategori daerah kering sehingga pada Maret-April 2026 memasuki musim kemarau.
"Nah yang dilakukan oleh KKP Di sana itu pembangunan sekitar 2.000 hektar. Berarti oleh KKP sendiri baru diisi sekitar berarti 400 ribuan, 400 ribuan ton per tahun yang diisi oleh proyeknya KKP. Nah proyek kita ini modeling, yang nanti sisanya Dari 10.000 hektar itu akan diisi oleh swasta sebanyak 500 ribu ton untuk industri aneka pangan dan farmasi pada tahun depan," jelas Koswara.
Sementara itu, Direktur Sumber Daya Kelautan Kementerian KKP Frista Yoharnita saat ini pemerintah masih harus mengimpor garam untuk lebih dari 10 jenis industri. Pada tahun depan, pihaknya akan mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan industri pangan dan farmasi.
"Kalau yang tahun depan itu kita ngejar yang aneka pangan dulu sama farmasi angkanya sekitar 500-an ribu ya," kata Frista.
Pada 2027, KKP menargetkan swasembada garam sebesar 1,7 juta ton untuk industri chlor alkali plant (CAP). Frista menilai industri CAP menjadi sektor yang paling besar dalam penggunaan garam industri. Saat ini, pihaknya juga tengah fokus meningkatkan kualitas kadar Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 97%.
Simak juga Video: CISDI Ungkap Anak Usia Sekolah Gemar Konsumsi Gula dan Garam