Masyarakat menghadapi kenaikan sejumlah kebutuhan, seperti harga beras dan biaya pendidikan. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), keduanya adalah pendorong inflasi Juli 2025.
Inflasi Juli sebesar 0,30% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan sebesar 2,37%. Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah beras memberikan inflasi sebesar 0,06%.
Selama Juli 2025, BPS mencatat harga beras mulai dari tingkat penggilingan, grosir, hingga eceran kompak naik. Untuk harga beras di tingkat penggilingan pada Juli 2025, terjadi kenaikan sebesar 2,71% dibandingkan Juni 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata-rata harga beras di penggilingan pada Juli 2025 secara total naik 2,71% secara bulanan dan naik sebesar 4,14% secara year on year," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Jumat (1/8/2025).
Dalam paparannya, harga beras di penggilingan naik dari Rp 12.994/kg menjadi Rp 13.346/kg. Kemudian, menurut kualitas, harga beras premium dan medium juga mengalami kenaikan.
Untuk beras kualitas premium di penggilingan pada Juli 2025 tercatat naik 1,93% dibandingkan bulan Juni 2025, dan naik 2,14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan beras medium naik 3,07% secara bulanan dan naik 5,96% secara year on year.
Harga beras di tingkat grosir dan eceran Juli 2025 juga tercatat naik. Untuk di tingkat grosir terjadi kenaikan harga beras sebesar 1,59% secara bulanan, dan terjadi kenaikan harga sebesar 5,12% secara tahunan.
Di tingkat eceran, harga beras tercatat naik sebesar 1,35% secara bulanan dan naik 3,81% secara tahunan. Dalam paparan BPS, harga beras di tingkat eceran pada Juli naik ke level Rp 15.276/kg, sementara di tingkat grosir Rp 14.202/kg.
Kenaikan Biaya Pendidikan
Ilustrasi/Foto: Shutterstock
|
"Berdasarkan data historis kelompok pendidikan masih berpotensi memberikan andil terhadap inflasi pada 2 bulan berikutnya Agustus dan September," jelas Pudji.
Saat ini, kelompok biaya pendidikan masuk dalam komponen inti yang mengalami inflasi sebesar 0,13% dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,08%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen inti, biaya SD, SMP, SMA, bimbingan belajar dan biaya taman kanak-kanak.
Beberapa komoditas yang menjadi penyumbang utama pada inflasi pendidikan di antaranya biaya kelompok sekolah dasar dengan andil inflasi 0,02%, biaya pendidikan SMP, SMA, bimbingan belajar dan taman kanak kanak dengan andil inflasi 0,01%.