Ambon Dilirik Jadi Kota Wakaf, Potensi Baru Penggerak Ekonomi Daerah

Ambon Dilirik Jadi Kota Wakaf, Potensi Baru Penggerak Ekonomi Daerah

Rista Rama Dhany - detikFinance
Senin, 04 Agu 2025 15:37 WIB
Panorama Kota Ambon
Kota Ambon/Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta -

Ambon sedang dipersiapkan menjadi bagian dari jaringan Kota Wakaf Indonesia sebagai langkah strategis memperkuat ekonomi umat lewat optimalisasi aset wakaf. Langkah ini ditandai dengan dilakukannya verifikasi lapangan oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Kegiatan ini menjadi bagian dari asesmen untuk memastikan kesiapan kelembagaan, aset wakaf produktif, serta literasi masyarakat sebagai fondasi pembangunan ekosistem ekonomi syariah di wilayah. Proses verifikasi melibatkan tim pusat, Kemenag Kota Ambon, Pemerintah Kota, serta tokoh masyarakat.

"Wakaf bukan semata-mata urusan ibadah, melainkan instrumen besar dalam membangun kesejahteraan umat. Kita perlu mendorong lahirnya nazir yang kompeten, sistem pembiayaan yang kolaboratif, dan pemanfaatan aset wakaf yang tepat guna. Dalam praktiknya, nazir bisa mengelola tanah wakaf, masyarakat sekitar dapat mengembangkan UMKM, dan pembiayaan bisa bersumber dari dana zakat yang dihimpun melalui LAZ," ujar Muhibbudin, Kepala Subdirektorat Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, dalam keterangannya, Senin (4/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, konsep Kota Wakaf bukan sekadar simbol administratif, tetapi diarahkan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pendekatan fasilitasi, sosialisasi, dan edukasi. Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) juga akan dimanfaatkan agar distribusi manfaat wakaf menyasar kelompok miskin ekstrem.

"Jika potensi zakat nasional dapat dikelola secara optimal, maka persoalan kemiskinan ekstrem yang hanya membutuhkan Rp22 triliun bisa kita atasi. Zakat dan wakaf adalah dua instrumen besar yang harus dikelola secara profesional dan terukur," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dukungan digitalisasi juga tengah dikembangkan, salah satunya melalui inisiasi wakaf uang berbasis QRIS yang kini sedang dirintis oleh Kankemenag Kota Ambon. KUA juga digerakkan sebagai garda depan edukasi wakaf di masyarakat.

Kepala Kankemenag Kota Ambon, Hasanuddin, menyebut bahwa dukungan dari Pemerintah Kota sudah diberikan secara resmi melalui surat rekomendasi dari Wali Kota Ambon. Ia menyebut kehadiran tim pusat memberi arah strategis agar implementasi program bisa berjalan lebih sistematis.

"Alhamdulillah, Wali Kota telah memberikan atensi dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program ini. Kehadiran tim pusat sangat memotivasi dan memberikan arahan strategis agar implementasi program berjalan secara sistematis dan terukur," ungkapnya.

Dari pihak Pemerintah Daerah, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Ambon, Marisa Mulan, menyebut pihaknya siap bersinergi dengan Kemenag dalam mengembangkan potensi wakaf sebagai penggerak ekonomi daerah. Namun demikian, ia menekankan perlunya penguatan regulasi di tingkat lokal.

"Program ini memiliki manfaat nyata bagi masyarakat dan perekonomian kota. Namun, perlu disertai dengan penguatan regulasi dan kebijakan lokal agar pelaksanaannya lebih efektif dan berkelanjutan," ujar Marisa.




(rrd/rir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads