Kolom

One Piece: Dari Budaya Populer ke Cuan Ekonomi Kreatif

Rioberto Sidauruk - detikFinance
Selasa, 05 Agu 2025 12:52 WIB
Halaman ke 1 dari 3
Foto: Heboh di media sosial warga di sejumlah wilayah di Indonesia mengibarkan bendera One Piece menjelang HUT RI 17 Agustus. (Tangkapan layar Instragram)
Jakarta -

Pemerintah Indonesia sudah mencanangkan sektor ekonomi kreatif sebagai pilar pertumbuhan ekonomi baru. Salah satu targetnya adalah kontribusi sektor ini terhadap PDB yang diperkirakan mencapai 8,37% pada 2029, dengan nilai ekspor yang ditargetkan mencapai US$ 32,94 miliar. Sektor animasi, video, musik, aplikasi, dan gim menjadi ujung tombak dalam pencapaian target ini.

Namun, di balik angka-angka ini, ada satu hal yang masih terabaikan: potensi besar yang dimiliki oleh budaya populer, khususnya fenomena One Piece, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.

Baru-baru ini, pengibaran bendera bajak laut One Piece menjelang HUT RI ke-80 menjadi sorotan publik. Reaksi yang muncul beragam, ada yang menganggapnya sebagai protes simbolik, sementara yang lain menyebutnya sebagai provokasi.

Namun, di balik kontroversi ini, terungkap sebuah fakta yang menarik: simbol One Piece, khususnya Jolly Roger Topi Jerami, ternyata mewakili sesuatu yang lebih dari sekadar simbol budaya populer. Bagi jutaan penggemar di Indonesia, simbol ini merupakan representasi dari perlawanan terhadap ketidakadilan, semangat kebebasan berekspresi, dan solidaritas antar sesama.

Fenomena One Piece yang tumbuh secara organik ini menunjukkan bagaimana budaya populer dapat menjadi saluran aspirasi sosial yang damai. Yang lebih menarik lagi, potensi ekonomi yang dapat digali dari budaya populer ini sangat besar.



Simak Video "Video: Polri soal Heboh Fenomena Bendera One Piece "

(ang/ang)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork