Siapa yang tidak mengenal perusahaan rokok legendaris dan terbesar di Indonesia, PT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna? Sebelum sebesar sekarang, ternyata HM Sampoerna bermula dari toko kelontong kecil di Surabaya.
Presiden Direktur HM Sampoerna, Ivan Cahyadi, mengatakan HM Sampoerna menginjak usia 112 tahun pada tahun ini. Menurut dia, hal ini tak lepas dari dukungan masyarakat Surabaya.Ivan bercerita, sebelum sebesar sekarang, perusahaan tersebut bermula dari toko kelontong kecil atau usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya.
"Banyak orang mungkin sudah lupa bahwa Sampoerna itu dimulai dari UMKM, toko kelontong kecil. Sampoerna perusahaan yang hari ini kita kenal sebesar ini sebetulnya dimulai dari UMKM kecil yang ada di Surabaya," kata Ivan dalam acara LPS Financial Festival 2025, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang 100 tahun itu, lanjut Ivan, tentunya ada ketidakpastian yang dihadapi. Ivan menjelaskan setiap UMKM mempunyai masalah dengan berbagai-bagai cerita. Namun, menurut dia, yang penting harus selalu tanggap serta siap memperkuat diri.
Berangkat dari situ, Ivan membuat program Sampoerna Ritel Community (SRC). SRC menghadirkan ekosistem yang terkoneksi sebagai bagian dari pendampingan usaha berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing UMKM toko kelontong.
Program ini memberikan pelatihan, pendampingan, dan bahkan dapat menjadi teman curhat. Selain itu, pihaknya juga melakukan pendampingan bagi anak-anak muda yang ingin menjadi entrepreneur. Saat ini, setidaknya ada 250 ribu SRC yang tersebar di seluruh Indonesia.
"250 ribu dan ini juga 11,36% dari GDP ritel nasional. Dan itu Surabaya, di Surabaya itu ada ribuan, mungkin 3.000-4.000 sekarang di Surabaya, di seluruh pelosok-pelosok di Surabaya," imbuh Ivan.
Bagi UMKM yang ingin bergabung dalam program tersebut, Ivan menyebut dapat mendaftar melalui website Sampoerna. Pihaknya telah menyediakan lahan 27 hektar untuk tempat memberikan pelatihan.
"Sampoerna Retail Community itu 250 ribu, semua omzetnya rata-rata naik 50%. Yang omzetnya naik ratusan persen sudah banyak sekali, karena itu kan semua proses ya," jelas Ivan.
"Itu semua proses, mereka didampingi, termasuk tadi literasi keuangannya seperti apa, literasi digitalnya seperti apa, bagaimana memperlakukan pelanggan, manajemen pelanggan yang baik, manajemen penataan toko, manajemen modal. Nah ini semua kita berikan pendampingan, bahkan mereka sendiri melakukan pendampingan satu dengan lain, karena ini program komunitas," tambah dia.
Tonton juga Video: Penerima Anugerah Program Bisnis Terpuji