Istana Kasih Bukti Pemerintah Jujur Sampaikan Data Ekonomi

Istana Kasih Bukti Pemerintah Jujur Sampaikan Data Ekonomi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 08 Agu 2025 06:45 WIB
Jakarta -

Banyak pihak meragukan data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II. Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yakni pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% dinilai di luar prediksi.

Pemerintah menegaskan data pertumbuhan ekonomi yang disampaikan BPS sudah sangat jujur. Bila pertumbuhan ekonomi turun akan dirilis turun, sementara bila ekonomi tumbuh akan disampaikan juga apa adanya.

"Pemerintah itu jujur-jujur saja loh kalau mengeluarkan data. Kalau turun dibilang turun, kalau naik dibilang naik," beber Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi dalam konferensi pers di kantornya, Gedung Kwartir Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasan juga mengatakan Presiden Prabowo Subianto nampak senang dengan capaian pertumbuhan ekonomi 5,12a%. Dia sangat optimistis dengan pengembangan ekonomi di Indonesia. Menurutnya, data BPS mencerminkan bahwa strategi dan kebijakan pemerintah saat ini sudah tepat sasaran.

Data pertumbuhan ekonomi ini pun diakui Hasan Nasbi ikut dibicarakan Prabowo saat Sidang Kabinet Paripurna yang menghadirkan hampir seluruh jajaran Kabinet Merah Putih, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat ."Pak Presiden kemarin bilang dia optimis. Presiden bilang dengan pertumbuhan ekonomi seperti ini artinya strategi transformasi nasional kita sedang berada di jalan yang benar," tegas Hasan.

ADVERTISEMENT

Bukti Kejujuran Pemerintah

Hasan pun memaparkan bukti-bukti bahwa pemerintah sudah jujur dalam menyampaikan data. Selama pengumuman pertumbuhan ekonomi pada 3 kuartal terakhir atau sejak Presiden Prabowo Subianto menjabat, data menunjukkan naik dan turun.

Di kuartal IV 2024 atau awal Prabowo menjabat, ekonomi Indonesia diumumkan tumbuh hingga 5,02%. Berikutnya, di kuartal I 2025 diumumkan ekonomi tumbuh melambat menjadi 4,87%.

"Kuartal I 2025, teman-teman masih ingat data-datanya? Yang dikeluarkan 4,87. Turun kan. Penurunan itu dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama. Itu kan turun kita bilang turun," papar Hasan.

Kini, pertumbuhan ekonomi sudah meningkat kembali di kuartal II 2025. Dia mengatakan, kenaikan ini pun diumumkan secara jujur karena memang datanya menunjukkan ada kenaikan.

"Kuartal II naik 5,12%. Dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama. Jadi, kalau turun kita bilang turun, kalau kita naik dibilang naik, semua jujur," kata Hasan.

Menurutnya, kegaduhan yang terjadi lebih disebabkan oleh persepsi para ekonom saja. Dia bilang, beberapa ekonom tidak memiliki sudut pandang positif atas pertumbuhan ekonomi tersebut.

"Memang ada sebagian kalangan yang kalau turun dia percaya, kalau naik dia tidak percaya. Padahal data dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, dikeluarkan oleh BPS dibuat pemerintahan yang sama," sebut Hasan.

"Saya juga membaca ada beberapa ekonom yang mungkin tidak terlalu positif, melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif," lanjutnya.

(hal/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads