Aktivitas bersepeda sempat menjadi tren di berbagai kalangan masyarakat Indonesia selama masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Fenomena ini bahkan sempat mendongkrak penjualan sepeda di Tanah Air cukup tinggi.
Namun tren bersepeda nampaknya kini sudah surut seiring dengan berakhirnya masa pandemi dan kembalinya pola aktivitas masyarakat. Akibatnya, penjualan sepeda semakin landai hingga membuat sejumlah toko gulung tikar.
Berdasarkan pantauan detikcom, Jumat (8/8/2025), kondisi ini seperti yang terjadi di salah satu pusat sepeda 'kelas atas', STC Senayan Jakarta Pusat. Di mana banyak toko sepeda di pusat perbelanjaan ini sudah pada berguguran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal sebelumnya di lantai lower ground (LG) mal ini menjadi salah satu tempat yang tidak pernah sepi dikunjungi pecinta gowes untuk mencari sepeda mewah seharga puluhan hingga ratusan juta.
"Dulu di sini ramai, ada 6-7 toko sepeda. Pas pandemi pun masih ramai banyak yang antre," kata salah satu penjaga keamanan mal kepada detikcom.
Bahkan di lorong-lorong lantai dasar pusat perbelanjaan ini terdapat peringatan untuk para pengunjung untuk tidak mencoba atau mengendarai sepeda di area tersebut. Hal ini menunjukkan bagaimana dulu kawasan ini sangat ramai dipadati toko sepeda kelas atas dan para peminat gowes.
![]() |
Karena kepopuleran mal ini sebagai pusat sepeda kelas atas ini jugalah, sebelumnya detikcom kerap melakukan peliputan terkait penjualan hingga harga sepeda di kawasan ini. Terutama saat tren gowes sedang sangat booming saat awal pandemi pada 2020-2021 lalu.
Di mana saat itu, beberapa toko ada yang memajang sepeda hingga seharga ratusan juta. Sepeda yang paling mahal dibanderol dengan harga Rp 125,7 juta merek Trek Procaliber 9.9 SL. Jenis sepeda ini adalah sepeda gunung yang memang ditujukan untuk balap sepeda.
Selain itu, ada juga jenis roadbike yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 40 juta - Rp 80 jutaan. Sepeda roadbike yang dibanderol hingga Rp 80,7 juta di sana bermerk Trek Emonda SLR 6.
Kemudian banyak juga sepeda lipat Brompton standar yang dijual sekitar Rp 34 juta - Rp 36,5 juta. Ada juga tipe Brompton yang dijual lebih mahal dari itu.
Sayang, salah satu pusat sepeda 'mewah' ini mulai ditinggalkan, baik oleh pengunjung hingga para pemilik toko. Sebab kini hanya tersisa satu toko sepeda yang masih bertahan di kawasan itu, yakni One Bike Shop.
"Sekarang mah sepi, tren sepeda kan kayanya sudah sepi ya, makanya pada pindah. Terakhir bulan lalu itu satu toko baru pindah. Jadi ya tinggal satu ini saja," kata security itu lagi.
Hal ini juga dibenarkan oleh penjaga One Bike Shop, satu-satunya toko sepeda yang masih beroperasi di STC Senayan. "Iya, di sini toko sepeda tinggal ini doang," ucapnya.
Lihat juga Video: Ashanty Tutup 15 Cabang Toko Kue Miliknya, Apa Penyebabnya?