Seorang pria di China jadi sorotan publik setelah kisahnya membeli keanggotaan gym selama 300 tahun viral di media sosial. Bukan karena niatnya hidup selama itu, tapi ia tertipu skema promo palsu hingga merugi hampir Rp 2 miliar. Semua bermula dari janji manis seorang karyawan gym yang menjanjikan untung besar hanya dalam hitungan bulan.
Melansir SCMP, Selasa (12/8/2025), kasus ini bermula saat pria bernama Jin yang sudah berlatih di pusat kebugaran itu selama tiga tahun mendapatkan tawaran promosi untuk pelanggan lama dari salah satu karyawan gym pada 9 Mei 2025.
Lewat promo ini, pelanggan lama dapat membeli kartu keanggotaan yang berlaku satu tahun dengan harga tertentu. Kartu ini kemudian akan dijual kembali kepada pelanggan baru dengan harga hampir dua kali lipat dari harga awal.
Karyawan gym tersebut mengatakan kepada Jin bahwa 10% keuntungan dari kenaikan harga kartu anggota itu akan disimpan oleh pusat kebugaran. Sementara sisanya diberikan kepada pelanggan lama pembeli kartu keanggotaan pertama.
"Setelah pelanggan membeli kartu keanggotaan satu tahun seharga 8.888 yuan (US$1.200), pusat kebugaran tersebut dapat menjualnya kepada pelanggan baru seharga 16.666 yuan (US$2.300)," bunyi iklan promo gym tersebut.
Tentu pada Awalnya Jin merasa tidak percaya akan promo tersebut. Namun karyawan gym tersebut terus mendesak Jin dan bahkan berani memberi jaminan promo itu akan sangat menguntungkannya.
"Dia bilang kalau dalam waktu dua bulan tidak laku, uangnya akan dikembalikan semua," kata Jin.
Tergiur dengan keuntungan yang tinggi, Jin membeli dua kartu keanggotaan tersebut dengan total nilai lebih dari 17.000 yuan atau Rp 38,55 juta. Namun belum cukup sampai di sana, dalam minggu-minggu berikutnya Jin terus dibujuk oleh karyawan gym tersebut untuk membeli lebih banyak kartu keanggotaan dan les privat.
Suatu kali ia bahkan menghabiskan lebih dari 300.000 yuan atau Rp 680,4 juta untuk membeli kartu keanggotaan tersebut. Total Jin mengeluarkan lebih dari 870.000 yuan atau Rp 1,97 miliar untuk keanggotaan yang berlaku selama 300 tahun.
Nahas, pada 15 Juli saat pusat kebugaran itu seharusnya mengembalikan sebagian uang pokok penjualan kartu keanggotaan yang tak laku itu kepada Jin, dirinya tidak menerima uang sepeser pun. Ketika dirinya memeriksa dengan seorang karyawan gym lainnya, Jin diberitahu bahwa departemen keuangan pusat kebugaran masih meninjau transaksi tersebut.
Namun pada akhir Juli, Jin menemukan manajemen pusat kebugaran dan seluruh staf penjualannya termasuk karyawan yang memberikan tawaran kepada dirinya telah menghilang.
Setelah semua itu, Jin mengatakan bahwa ia baru mengetahui semua kontrak yang telah ditandatanganinya dengan gym itu tidak menyebutkan hasil dari promo kartu keanggotaan seperti yang dijanjikan oleh si 'karyawan penipu'. Dalam kontrak tersebut juga menetapkan bahwa keanggotaan Jin ini tidak dapat dialihkan kepada orang lain.
"Saya akui saya telah ditipu oleh mereka, karena saya yakin saya hanya selangkah lagi untuk mendapatkan kembali semua uang saya," ungkapnya kepada media.
Hingga kini, pusat kebugaran yang berlokasi di Distrik Binjiang, Hangzhou, China itu masih dibuka untuk pelanggan. Namun kini hanya ada resepsionis dan staf administrasi yang bekerja di gym tersebut.
Lihat juga Video: Tertipu hingga Rugi Rp 15 M, Bunga Zainal Ngaku Kapok Investasi
(fdl/fdl)