Rencana Truk Sumbu 3 Dibatasi saat Libur Maulid Dikritik

Rencana Truk Sumbu 3 Dibatasi saat Libur Maulid Dikritik

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 12 Agu 2025 13:05 WIB
Truk mogok di Tol JORR arah Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (10/7/2025). Berdasarkan pantauan, lalu-lintas macet akibat truk mogok.
Ilustrasi/Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membatasi operasional truk sumbu 3 saat libur Maulid Nabi pada 5 September 2025 menuai sorotan. Kebijakan ini dinilai bisa mengganggu suplai bahan baku ke pabrik dan memperlambat distribusi ke berbagai daerah.

Supply Chain Indonesia (SCI) menilai langkah ini berpotensi menghambat kegiatan logistik, baik di dalam Jabodetabek maupun aliran distribusi ke luar daerah seperti Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Bali. "Pembatasan operasional truk sumbu tiga ini jelas akan menghambat kegiatan domestik di dalam kota Jabodetabek maupun kegiatan aliran dari Jabodetabek menuju ke luar kota seperti Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, atau sebaliknya," ujar Senior Consultant SCI, Sugi Purnoto, di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Kemenhub sebelumnya menyampaikan bahwa larangan hanya berlaku di Tol Jawa dan Tol Jakarta-Cikampek (Japek), sementara truk masih diperbolehkan melintas di jalur arteri. Namun, menurut Sugi, jalur arteri justru rawan macet sehingga waktu tempuh pengiriman barang bisa lebih lama. "Durasi perjalanannya kan bisa dipastikan akan lebih lama karena terjadi kemacetan," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan pasokan bahan baku untuk pabrik tidak boleh terlambat, apalagi bagi industri yang beroperasi 24 jam. Pembatasan ini, lanjutnya, justru membuat perencanaan dan pengaturan distribusi semakin sulit. "Planning-nya juga jadi lebih sulit. Pengaturan untuk distribusi barang malah ngaco," ucapnya.

Sugi juga mempertanyakan urgensi pembatasan tersebut. Menurutnya, kondisi masyarakat saat ini tidak mengarah pada lonjakan mobilitas, terlebih tahun ajaran baru sudah dimulai sehingga pengeluaran rumah tangga meningkat. "Mungkin banyak orang malah berpikir untuk menggunakan waktu libur itu untuk istirahat di rumah saja. Jadi, nggak ada urgensinya Kemenhub membatas-batasi truk-truk logistik saat itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia menekankan sektor logistik merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi, sehingga tidak selayaknya menjadi korban pembatasan. Sugi menyarankan Kemenhub memprioritaskan pembatasan pada angkutan orang, bukan barang. "Lebih baik Kemenhub membiarkan saja truk-truk logistik itu mengalir secara normal. Saya kira bukan kondisi mendesak kok sehingga harus dilakukan pengaturan pembatasan seperti itu," ujarnya.

Menurutnya, kebijakan pelarangan yang selama ini dibuat pemerintah cenderung mengutamakan kelancaran perjalanan pribadi, seperti mudik atau liburan, tanpa memperhatikan kepentingan industri. Ia pun mengusulkan agar masyarakat diarahkan menggunakan transportasi umum. "Jangan sampai sektor logistik menjadi korban. Lebih baik masyarakat diminta naik angkutan umum saja kalaupun mau berlibur atau pulang kampung saat Maulid nanti," tandasnya.

Lihat juga Video: Pembatasan Truk Sumbu 3 Saat Mudik Lebaran Berlaku Mulai 24 Maret

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads