Pemerintah berencana merevisi kebijakan kualitas hingga harga eceran tertinggi (HET) beras. Revisi ini akan menghapus ketentuan dua kualitas beras premium dan medium, sehingga menjadi satu standar dan satu harga eceran tertinggi (HET).
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan pihaknya bersama Kementerian/Lembaga terkait sudah menyelesaikan pembahasan revisi ketentuan dua kualitas beras premium dan medium.
Meski begitu Zulhas mengaku belum bisa menyampaikan lebih jauh terkait hal ini, sebab pembahasan revisi tersebut masih harus dilaporkan lebih dulu ke Presiden Prabowo Subianto dan menunggu persetujuannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, kami sudah rapat. Tentu nanti kami akan lapor kepada Pak Presiden dulu, ya. Sudah, tapi belum bisa diumumkan sebelum lapor kepada Pak Presiden. Kami akan lapor dulu," kata Zulhas singkat di Kantornya, Rabu (13/8/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan pembahasan revisi ketentuan kualitas beras premium dan medium sudah selesai, hanya tinggal menunggu keputusan dari Presiden Prabowo Subianto.
"Pak Menko tadi sampaikan mau bicarakan dulu dengan Pak Presiden. Karena beras ini kan sensitif ya. Jangan sampai kebijakan itu nggak balance antara hulu sama hilir," ucapnya.
"Keliatannya cuma naikin Rp 100, Rp 200, Rp 500 tapi ini untuk 280 juta orang. Jadi nggak boleh salah dalam memutuskan. Ada pun akan ada adjustment, iya," sambung Arief.
Dalam hal ini Arief mengatakan selain usulan untuk menghapus pembagian beras premium dan medium, pihaknya juga sudah mengirimkan alternatif revisi kebijakan lain. Namun ia enggan untuk menjelaskan lebih jauh terkait alternatif revisi kebijakan beras ini.
"Jadi kalau memang semuanya dihapus berarti nggak pake premium. Sudah beras adalah beras. Nah itu kan sudah masuk alternatif juga," jelasnya.
"Sebenarnya itu sudah bagian dari empat proposal yang saya kasih ke Pak Menko. Jadi bocor deh. Pokoknya, intinya, salah satunya kalau misalnya tidak ada premium tapi beras dengan broken misalnya berapa persen. sudah itu saja patokannya," tegas Arief.
Simak juga Video 'Zulhas Usai Lapor Prabowo soal Beras Oplosan: Warga Tak Usah Khawatir':