Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menyebut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diyakini menjadi salah satu langkah pemerintah dalam menurunkan angka pengangguran. Melalui kedua program tersebut, penyerapan tenaga kerja diperkirakan cukup besar, yakni mencapai 3,5 juta orang.
Jumlah tersebut merupakan gabungan dari dua sumber, pertama dari penyerapan tenaga kerja melalui Kopdes Merah Putih. Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko mengatakan, dari Kopdes saja, tenaga kerja yang akan terserap bisa mencapai 2 juta orang. Jumlah itu akan terwujud jika 80.000 Kopdes Merah Putih terbentuk.
"Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sudah menghitung minimal akan ada 2 juta tenaga kerja baru terserap kalau sudah 80.000 (koperasi terbentuk)," kata Budiman dalam konferensi pers yang diselenggarakan Kantor Komunikasi Kepresidenan tentang Progres Sejumlah Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di Kantor BP Taskin, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyerapan tenaga kerja yang cukup besar ini terjadi karena bisnis Kopdes tidak hanya sebatas pangan atau sembako. Budiman memaparkan ada 9 sektor industri yang menjadi alternatif bidang pengembangan usaha Kopdes Merah Putih.
Kesembilan sektor tersebut meliputi Koperasi Sektor Teknologi Digital, Koperasi Sektor Industri Kreatif, Koperasi Sektor Energi Terbarukan, Koperasi Sektor Industri Pangan, Koperasi Sektor Industri Hunian, Koperasi Sektor Industri Transportasi, Koperasi Sektor Industri Kesehatan, Koperasi Sektor Industri Pendidikan, serta Koperasi Sektor Industri Pengolahan.
Sumber kedua berasal dari penyerapan tenaga kerja program MBG. Wakil Kepala I BP Taskin Nanik S. Deyang mengungkapkan, program tersebut diyakini akan menyerap tenaga kerja hingga 1,5 juta orang. Hitungan ini berasal dari asumsi satu dapur MBG mempekerjakan 50 orang, dikalikan dengan target 30.000 dapur MBG.
"Dapur MBG, kalau kita hitung, misalnya yang kerja langsung saja 50 orang. Kali 30 ribu dapur, itu 1,5 juta. Artinya, tahun ini total 3,5 juta tenaga kerja," ungkapnya.
Nanik menegaskan, angka tersebut baru dari dua program prioritas pemerintah. Ia optimistis penyerapan tenaga kerja ke depan akan terus meningkat seiring berjalannya program-program lain.
"Ini baru dua. Saya belum bicara sekolah rakyat, itu akan menyerap tenaga kerja yang tadinya guru honorer jadi diangkat. Artinya, dari dua program Pak Presiden ini, yakni MBG dan koperasi saja, tahun ini kira-kira sudah 3,5 juta (orang)," pungkasnya.
Simak juga Video Kepala BGN Sebut Total Perputaran Uang dari Adanya MBG Rp 28 Triliun