Global Lagi Gonjang-ganjing, Puan Beri Pesan Ini

Global Lagi Gonjang-ganjing, Puan Beri Pesan Ini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 15 Agu 2025 10:20 WIB
Puan Maharani (Dok YouTube DPR).
Foto: Puan Maharani (Dok YouTube DPR).
Jakarta -

Dunia saat ini tengah dilanda berbagai persoalan, mulai dari ketegangan geopolitik, perang dagang, hingga ketimpangan ekonomi yang semakin tajam. Untuk menghadapi kondisi tersebut, Indonesia perlu memperkuat investasi dari sisi pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, Indonesia memerlukan pondasi kedaulatan, kemandirian, dan kebangsaan, agar mampu berdiri tegak di tengah perubahan dunia tanpa kehilangan jati diri. Pondasi kedaulatan tidak hanya berarti menjaga batas wilayah, tetapi juga memastikan arah kebijakan luar negeri dan ekonomi nasional ditentukan secara mandiri.

"Indonesia, seperti banyak negara lainnya, berada di dalam pusaran global tersebut. Karena itu, kita harus memiliki pijakan yang kokoh dan arah yang jelas dalam memenangkan kepentingan bangsa dan negara," kata Puan, dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam dunia multipolar saat ini, Puan mengatakan, Indonesia harus menempatkan diri secara strategis untuk memperjuangkan kepentingan nasional di forum-forum internasional. Hal ini mulai dari isu lingkungan, ekonomi, geopolitik, perdagangan global, hingga tata kelola dunia yang lebih adil.

ADVERTISEMENT

"Memperkuat pondasi kemandirian bukan berarti menutup diri dari dunia, melainkan membangun kekuatan domestik agar tidak rapuh menghadapi tekanan eksternal," ujar dia.

Puan menekankan, kemandirian tersebut menuntut langkah nyata seperti membangun kemandirian pangan, energi, manufaktur, dan teknologi strategis. Hal ini selaras dengan visi misi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang diwujudkan melalui program-program strategis Asta Cita.

"Kemandirian nasional bukan sekadar soal infrastruktur dan modal, tetapi juga kualitas manusia yang menggerakkannya. Karena itu, investasi pada pendidikan, penguasaan teknologi, dan pembangunan karakter bangsa menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi kemandirian," kata Puan.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads