Tak Semua Bersifat Serakahnomic, Prabowo Terima Kasih ke Pengusaha

Tak Semua Bersifat Serakahnomic, Prabowo Terima Kasih ke Pengusaha

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 15 Agu 2025 12:40 WIB
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan perdananya dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR–DPD di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Presiden Prabowo Subianto - Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada pengusaha nasional yang telah membuka lapangan kerja hingga menyimpan hasil usahanya di Indonesia. Menurutnya, tidak semua pengusaha terlibat dalam serakahnomic.

"Terima kasih kepada setiap pengusaha nasional yang telah membuka lapangan kerja di Indonesia, menanamkan modal di Indonesia dan menyimpan hasil usahanya di Indonesia. Jangan salah, tidak semua pengusaha yang besar itu ikut dalam alam mazhab serakahnomic," kata Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Sebagai informasi, serakahnomic adalah istilah yang diciptakan Prabowo untuk menggambarkan pola ekonomi yang terlalu fokus pada keuntungan semata tanpa mempertimbangkan kepentingan sosial dan keadilan. Istilah ini digunakan untuk mengkritik praktik-praktik curang seperti manipulasi harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prabowo, sebagian besar pengusaha justru diajak pemerintah untuk membangun Indonesia bersama. Hal ini menjadi bagian dari Indonesia incorporated, di mana semua pemain bergerak dalam satu kesatuan tim nasional.

ADVERTISEMENT

"Saya sampaikan ke mereka, mereka harus menjadi bagian dari Indonesia incorporated. Indonesia incorporated adalah konsep pembangunan ekonomi di mana semua stakeholder, semua pemain bergerak dalam satu-kesatuan tim nasional yang kuat, yang besar, punya peranan, yang menengah punya peranan, yang kecil punya peranan. Kita bantu yang miskin, kita berdayakan, itu namanya Indonesia incorporated," ujar dia.

Dengan memberdayakan yang miskin, menurut Prabowo, mereka bisa membeli barang-barang yang diproduksi pengusaha-pengusaha besar. Hal itu yang dinamakan suatu ekonomi mata rantai yang saling memperkuat, bukan saling menghancurkan.

"Saya sampaikan kalau kita hilangkan kemiskinan, kalau orang yang berada di bawah garis kemiskinan punya uang, punya penghasilan, mereka punya daya beli, mereka akan beli barang-barang dari pabrik-pabrik yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar," jelasnya.

Simak juga Video Prabowo: Kami Pastikan Rakyat Indonesia Tak Jadi Korban Serakahnomic

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads