Menanti Strategi Prabowo Dorong Pertumbuhan Ekonomi dalam RAPBN 2026

detik sore

Menanti Strategi Prabowo Dorong Pertumbuhan Ekonomi dalam RAPBN 2026

20detik Signature - detikFinance
Jumat, 15 Agu 2025 14:50 WIB
detik sore 15 agustus 2025
Foto: Maulana Irsyad
Jakarta -

Hari ini peristiwa sejarah terukir di Gedung MPR/DPR RI, Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya menyampaikan pidato kenegaraan serta nota keuangan RAPBN 2025. Dalam kesempatan ini, ia menyebut berbagai capaian yang telah diraih pemerintah dalam kurun waktu satu tahun terakhir sejak ia menjabat.

Salah satu hal menarik yang muncul dalam pidato tersebut adalah munculnya kembali istilah serakahnomics yang sebelumnya pernah diungkapkan oleh Prabowo. Ia mengungkapkan jika dirinya beserta seluruh jajaran kabinet akan melindungi dan kepentingan rakyat dari pihak-pihak yang hanya mencari keuntungan semata.

"Kami akan selamatkan rakyat, kami akan membela kepentingan rakyat, kami pastikan rakyat Indonesia tidak akan menjadi korban serakahnomic, korban mereka-mereka yang mengejar keuntungan sebesar-besarnya, menipu dan mengorbankan rakyat Indonesia dan membawa keuntungan itu, kekayaan itu keluar dari Republik Indonesia ini harus kita hentikan," kata Prabowo dalam Sidang Tahunan bersama MPR-DPR-DPD RI Tahun 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah yang saya pimpin tidak akan ragu-ragu kami akan selalu tegas pada mereka yang melanggar aturan. Mereka yang mempersulit kehidupan rakyat, mereka yang mencari keuntungan gila-gilaan di atas penderitaan orang kecil," lanjut Prabowo.

Hal ini berkaitan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi RI beberapa tahun belakangan. Prabowo menyebutkan jika pertumbuhan ekonomi selama 7 tahun terakhir yang mencapai 5%. Ia menyebut jika hal ini tidak mencerminkan kondisi nyata rakyat di lapangan. Menurutnya, capaian pertumbuhan itu hanya dinikmati segelintir orang.

ADVERTISEMENT

Hal lain yang menjadi poin pidato Prabowo adalah keberhasilan pemerintah dalam menyelamatkan dana sebesar Rp 300 T lewat kebijakan efisiensi. Alih-alih jadi obyek penyelewengan, dana tersebut disebut menjadi cikal bakal strategi mega investasi yang tengah dijalankan oleh pemerintah.

"Pada awal 2025 ini, kami telah identifikasi dan telah selamatkan Rp 300 triliun uang dari APBN yang kami lihat rawan diselewengkan," ungkap Prabowo dalam Sidang Tahunan bersama MPR-DPR-DPD RI Tahun 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

"Untuk mempercepat investasi di hilirisasi sumber daya alam dan berbagai bidang strategis, untuk membuka lapangan kerja berkualitas, kami bersama DPR telah membentuk apa yang kita sebut Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia," ungkapnya.

Ke depan Pemerintah memiliki tugas yang besar, menjaga prestasi capaian fiskal hingga mengejar ketertinggalan pertumbuhan ekonomi yang sejak awal sudah ditargetkan di angka 8 persen.

Berkaca dari nota keuangan yang telah disampaikan, bagaimana arah kebijakan anggaran dalam RAPBN 2026? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Ekonom INDEF, Tauhid Ahmad.

Tidak hanya itu, detikSore hari ini juga akan membahas geliat ekonomi di sektor wisata yang berada di kawasan Indonesia Timur. Kawasan pantai Ora, Pulau Seram, Maluku Tengah disebut sebagai 'Maladewa Mini'. Dengan harga yang lebih terjangkau, pantai Ora memiliki potensi wisata yang besar. Sayangnya, akes yang masih terbatas membuatnya kurang memperoleh sorotan dibandingkan wisata sejenis seperti Bali.

Bahkan media asing asal Singapura; Straits Times, menyoroti ketimpangan perhatian pemerintah Indonesia terhadap sejumlah destinasi wisata pantai di Indonesia dengan Bali. Indonesia dianggap masih terlalu banyak bergantung pada Bali, sementara ada banyak 'surga' lainnya yang belum tersentuh dan butuh perhatian.

Menghadirkan pelaku industri wisata di Pantai Ora, Taha Bachmid dan Zidane Bachmid⁠, ikuti diskusi potensi kawasan Pantai Ora.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"

(far/vys)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads