Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Rancangan Undang-undang (RUU) APBN 2026 dan Nota Keuangan di DPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dalam dalam salah satu pernyataannya Prabowo menyentil keras para direksi dan komisaris yang menikmati tantiem besar. Bahkan, menurut Prabowo ada komisaris yang cuma rapat sebulan sekali, tapi tantiemnya puluhan miliar.
"Masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiem-nya Rp 40 miliar setahun," ujar Prabowo di DPR, Jumat (15/8/2025)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tantiem adalah bagian keuntungan perusahaan yang dihadiahkan kepada karyawan.
Sementara menurut Peraturan Menteri BUMN Nomor 2 Tahun 2009, tantiem adalah penghargaan tahunan bagi anggota direksi, dewan komisaris, atau dewan pengawas BUMN apabila perusahaan meraih laba, atau tetap diberikan bila terjadi peningkatan kinerja meski perusahaan merugi.
Oleh sebab itu, Prabowo telah memerintahkan Danantara untuk menyetop tantiem, termasuk kepada direksi.
"Saya juga telah perintahkan ke Danantara direksi pun tidak perlu Tantiem kalau rugi dan untungnya harus untung benar, jangan untung akal-akalan," tegas Prabowo.
Prabowo menambahkan jika ada direksi dan komisaris yang keberatan dengan keputusannya itu, segera mundur.
"Jadi direksi dan komisaris kalau keberatan, tidak bersedia tidak menerima Tantiem, berhenti! Banyak anak-anak muda yang mampu yang siap menggantikan mereka," tegas Prabowo.
(hns/hns)