China Perpanjang Penyelidikan Subsidi Produk Susu Uni Eropa

China Perpanjang Penyelidikan Subsidi Produk Susu Uni Eropa

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 18 Agu 2025 22:00 WIB
Spilled milk on blue background
Ilustrasi susu - Foto: Getty Images/iStockphoto/Talaj
Jakarta -

China memperpanjang penyelidikan anti-subsidi terhadap impor susu Uni Eropa selama enam bulan. Sikap ini menunjukkan sedikit tanda-tanda mereda dalam perang dagang dua kubu dengan Brussels dan Washington yang mengancam akan meruntuhkan model pertumbuhan berorientasi ekspornya.

Kementerian Perdagangan China mengatakan perpanjangan periode penyelidikan hingga 21 Februari 2026 dengan alasan kompleksnya kasus tersebut. Keputusan perpanjangan penyelidikan terhadap beberapa produk keju, susu dan krim Uni Eropa muncul setelah pada Juni 2025 menghentikan penyelidikan terhadap daging babi Eropa.

"Investigasi ini-bersama dengan investigasi terhadap daging babi Uni Eropa, yang diperpanjang pada Juni-merupakan alat tawar-menawar yang signifikan dalam negosiasi yang sedang berlangsung seputar tarif Uni Eropa untuk kendaraan energi baru Tiongkok," ujar Even Rogers Pay, analis di Trivium China dikutip dari Reuters, Senin (18/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China sedang mengupayakan gencatan perang dagang dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk mempertahankan mesin ekspornya karena permintaan domestik masih lesu. Ketegangan perdagangan antara China dan Uni Eropa meletus pada tahun 2023, ketika Komisi Eropa meluncurkan penyelidikan anti-subsidi terhadap kendaraan listrik (EV) buatan China, menuduh Beijing membanjiri pasar dengan ekspor yang didukung negara.

ADVERTISEMENT

Pada April 2025, seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan bahwa Uni Eropa dan China telah sepakat untuk mempertimbangkan penetapan harga minimum kendaraan listrik buatan China. Sampai saat ini kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan.

"Beijing masih berharap untuk mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa terkait daftar panjang konflik perdagangan," kata Rogers Pay.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads