PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatatkan kontribusi perseroan terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 900 miliar di semester I 2025. Angka tersebut menurun jika dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Adapun pada tahun 2024, KAI menyumbang PNBP sebesar Rp 1,3 triliun. Perseroan optimis kontribusi tersebut dapat dilampaui di sisa tahun 2025.
"Itu non-tax kontribusinya Rp 900 miliar, which is kalau kita banding dengan actual 2024 masih lebih rendah tapi kita masih punya empat setengah bulan untuk melampaui itu," ungkap Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, dalam rapat perdananya bersama Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk kontribusi terhadap pajak, terang Bobby, KAI telah menyumbang sebesar Rp 3,5 triliun. Adapun pada tahun 2024, KAI menyumbang sekitar Rp 4,3 triliun.
"Yang tax-nya Rp 3,5 triliun dibanding dengan Rp 4,3 (triliun) actual di tahun 2024," imbuhnya.
Berdasarkan materi paparannya, Bobby menampilkan pertumbuhan kontribusi KAI terhadap penerimaan pajak dan PNBP. Pada tahun 2023, total kontribusi KAI kepada negara mencapai Rp 4,8 triliun yang terdiri dari Rp 3,6 triliun pajak dan Rp 1,2 triliun non-pajak.
Tren positif ini berlanjut pada 2024, di mana kontribusi meningkat menjadi Rp 5,6 triliun dengan rincian Rp 4,3 triliun pajak dan Rp 1,3 triliun non-pajak. Materi paparan KAI juga menunjukkan, perseroan tidak menyetorkan dividen kepada pemerintah sejak 2023.
Lihat juga Video: KAI Group Catat Rekor, 23 Juta Pemudik Gunakan Moda Kereta Api