Harapan buat Sektor Maritim Ri di Era Prabowo

Harapan buat Sektor Maritim Ri di Era Prabowo

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 21 Agu 2025 15:35 WIB
Ilustrasi pemandangan laut.
Ilustrasi - Foto: Shutterstock
Jakarta -

Indonesia merupakan wilayah maritim yang memiliki kepulauan terbesar di dunia dengan 17.000 pulau dan garis pantai sepanjang 108 ribu kilometer.

Pakar Maritim lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) Yulian Paonganan mengungkapkan laut bukan hanya pemisah antar wilayah, melainkan perekat yang mempersatukan Nusantara.

Pria yang akrab disapa Ongen ini menjelaskan besar ini mencakup sumber daya ikan, energi laut, migas, transportasi laut, hingga pariwisata bahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sayangnya, perhatian pemerintah terhadap sektor maritim selama ini kerap timbul tenggelam. "Isu maritim sering hanya muncul saat kampanye politik, sementara implementasi kebijakan masih terbentur tumpang tindih regulasi dan lemahnya tata kelola," kata Ongen dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).

ADVERTISEMENT

Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, muncul harapan baru bagi kebangkitan sektor maritim Indonesia. Salah satu program strategis yang dicanangkan adalah Ekonomi Biru, yang diposisikan sebagai pilar utama pembangunan nasional.

Ongen menambahkan, Ekonomi Biru tidak hanya bicara soal perikanan. Di dalamnya terdapat potensi besar seperti ocean renewable energy, migas, pelayaran, industri galangan kapal, hingga digitalisasi logistik maritim. "Seluruh sektor itu dapat menjadi mesin penggerak ekonomi baru bila dikelola secara serius dan terintegrasi," kata Ongen.

Menurutnya jangan lagi memandang ikan hanya sebagai hewan berbau amis. Ikan adalah sumber kekayaan yang nilainya bisa melampaui emas dan permata.

"Agar program Ekonomi Biru berjalan optimal, pemerintah perlu menyinkronkan kebijakan antar kementerian dan lembaga," ungkapnya.

Tumpang tindih aturan di laut kata Ongen, harus segera dibereskan, termasuk penataan institusi negara yang bertanggung jawab di sektor maritim. Dengan langkah itu, visi menjadikan Indonesia sebagai negara maritim berkelas dunia dapat benar-benar diwujudkan.

"Jika tata kelola laut tertata dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali jaya di lautan, sebagaimana kejayaan maritim Nusantara di masa lalu," tegasnya.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads