BI Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 4,6-5,4% di 2025, Ini Faktor Pendorongnya

BI Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 4,6-5,4% di 2025, Ini Faktor Pendorongnya

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 22 Agu 2025 11:27 WIB
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya di Yogyakarta.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya (kanan)/Foto: Retno Ayuningrum/detikcom
Yogyakarta -

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 4,6% sampai 5,4% pada 2025. Menurut Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 ditopang oleh investasi, ekspor, serta belanja pemerintah.

"Ke depan kita perkirakan secara keseluruhan tahun 2025 ini masih akan tumbuh kisarannya 4,6% sampai 5,4%, berada di atas titik tengah kisaran 4,6% sampai 5,4%," kata Juli dalam acara Pelatihan Wartawan Media Nasional di Yogyakarta, Jumat (22/8/2025).

Investasi akan tumbuh kuat karena didorong oleh ekspor. Menurut Juli, ekspor Indonesia diperkirakan lebih baik lantaran tarif yang dikenakan oleh Amerika Serikat (AS) relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini yang membuat ekspor Indonesia diproyeksikan tumbuh positif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tarifnya (dari AS) yang dikenakan ke kita tadi kan relatif lebih rendah dibandingkan sebelumnya dan juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara yang lainnya sehingga ini kita harapkan dapat mendukung ekspor. Jadi dari ekspor, investasi yang juga diperkirakan akan meningkat," jelas Juli.

ADVERTISEMENT

Dari sisi belanja pemerintah (government spending), Juli memperkirakan lebih tinggi. Selain itu, perkiraan pertumbuhan ekonomi ini juga ditopang oleh faktor kebijakan fiskal, seperti penurunan suku bunga. Juli menerangkan BI telah menurunkan suku bunga sebanyak lima kali pada September (2024), Januari, Mei, Juli, dan Agustus.

"Jadi, sudah lima kali masing-masing 25 bps. Selain itu, ada juga dari insentif likuiditas makroprudensial. Kita juga melakukan tambahan likuiditas itu juga diharapkan akan lebih mendorong ekonomi tumbuh lebih baik di semester-II sehingga keseluruhan tahun akan berada di atas titik tengah kisaran 4,6% sampai 5,4%," terang Juli.

Simak juga Video: BPS Dilaporkan ke PBB soal Data Pertumbuhan Ekonomi 5,12%

(rea/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads