Bank Indonesia (BI) memperkirakan tren laju inflasi Indonesia di kisaran 2,5±1% pada 2025 dan 2026. Ada beberapa faktor yang membuat inflasi Indonesia tetap terjaga, termasuk stabilitas nilai tukar rupiah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Juli sebesar 2,37% secara tahunan (yoy), naik dibandingkan Juli tahun lalu sebesar 2,13%. Menurut Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya, inflasi masih tetap rendah dengan inflasi inti turun ke 2,32% dan inflasi volatile food masih terjaga sebesar 3,82%.
"Ke depan kita perkirakan inflasi masih tetap terjaga rendah, kita punya dalam sasaran 2,5% dengan deviasi 1%," kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya dalam acara Pelatihan Wartawan Media Nasional di Yogyakarta, Jumat (22/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inflasi Terjaga
Juli menyebut ada beberapa hal yang mendorong inflasi tetap terjaga. Pertama, stabilitas nilai tukar rupiah dan kedua, inflasi barang-barang impor yang tetap terkendali.
"Inflasi inti kita perkirakan akan rendah karena pertama kita melihat ekspektasi inflasi yang lebih rendah. Ekspektasi inflasi ini terjangkar sehingga ini juga mendukung inflasi inti yang tetap rendah dan stabil," imbuh dia.
Selanjutnya, Juli menegaskan kapasitas ekonomi Indonesia masih mampu memenuhi permintaan. Hal ini berarti sektor produksi dan pasokan barang dan jasa Indonesia masih mampu memenuhi permintaan pasar sehingga inflasi tetap terkendali.
"Kapasitas ekonomi Indonesia ini masih cukup untuk memenuhi permintaan yang timbul sehingga tidak menimbulkan peningkatan permintaan yang tidak menimbulkan tekanan ke inflasi, terutama inflasi inti," terang dia.
Tren inflasi yang terjaga ini juga membuat BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan pada Agustus 2025 ini. Ini sudah keempat kalinya sejak 2025.
"Keputusan ini diambil dengan pertimbangan tetap rendahnya perkiraan inflasi tahun ini dan tahun depan masih dalam kisaran 2,5% kemudian juga terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah," imbuh dia.
Simak juga Video: Sri Mulyani soal Inflasi RI Rendah: Tak Terkait dengan Daya Beli
(rea/ara)