RI Mau Kerek Ekspor Otomotif ke Meksiko, Begini Caranya

RI Mau Kerek Ekspor Otomotif ke Meksiko, Begini Caranya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 23 Agu 2025 13:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-80 dan HUT Kemenko Ekonomi ke-59 di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Indonesia mendaftarkan diri untuk masuk keanggotaan Comprehensive and Progressive Agreement to Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Melalui forum ini, Indonesia membidik peningkatan kuota ekspor produk otomotif ke Meksiko.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kuota ekspor produk otomotif Indonesia ke Meksiko dibatasi hanya sekitar 70 ribu. Padahal menurutnya, Indonesia mampu mengekspor otomotif jauh lebih besar dari itu.

"Salah satu ekspor besar Indonesia adalah otomotif dan dengan Meksiko diberikan kuota dan kuotanya sangat sedikit hanya Rp 70 ribu. Nah padahal ekspor otomotif kita itu bisa lebih besar dari Rp 400 ribu," kata Airlangga, dalam acara Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-80 dan HUT Kemenko Ekonomi ke-59 di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Airlangga, sejumlah negara memang memasang 'tembok' yang cukup tinggi untuk mengakses pasarnya. Oleh karena itu, ia percaya melalui berbagai kesepakatan hingga forum, Indonesia bisa menembus tembok tersebut.

"Kita mendaftar di CPTPP, CPTPP itu akan membuka pasar Meksiko," ujar Airlangga.

ADVERTISEMENT

Indonesia juga sedang dalam proses untuk menjadi anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Apabila dalam 1-2 tahun ke depan Indonesia berhasil masuk ke dalam forum-forum itu, ekspor produk RI akan meningkat pesat.

"Kalau itu semua kita bisa tercapai dalam 1-2 tahun ke depan, ini mudah-mudahan produk kita akan semakin lebih membuka pasar dan kita bisa meningkatkan kapasitas," kata dia.

Kesepakatan Dagang RI

Di samping itu, dalam beberapa waktu terakhir Indonesia juga sudah menjalin kesepakatan perdagangan baru, di antaranya BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa) hingga kesepakatan dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA).

Airlangga menambahkan, Indonesia juga berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi di level 5%. Ekonomi Indonesia pada triwulan II-2025 tercatat sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Menurutnya, tidak ada negara lain yang mampu menjaga pertumbuhan 5% dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan menurut Airlangga, negara besar seperti Amerika Serikat (AS) maupun negara-negara Eropa tidak ada yang tumbuh secara konsisten di angka 5%.

"Dan kita di ASEAN menjadi leaders, dan pemimpin ASEAN selalu menengok kepada Indonesia, apa yang dilakukan Indonesia dan Indonesia menjadi referensi," ujar Airlangga.

Sebagai informasi, pada 2023, saat masih menjadi Menko Perekonomian era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Airlangga pernah menyinggung kendala Indonesia dalam melaksanakan ekspor ke Meksiko, khususnya untuk komoditas mobil Completely Built Up (CBU).

"Ada cara untuk bagaimana kita bisa masuk untuk pasar yang lebih luas di negara-negara Amerika Latin, antara lain pemerintah sedang mempelajari CPTPP, karena CPTPP akan membuka pasar seluruhnya di Amerika Latin," kata Airlangga di Tangerang, Banten, Rabu (19/10) mengutip CNN Indonesia.

CPTPP merupakan sebuah perjanjian dagang antara Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura dan Vietnam. Airlanggamenjelaskan negosiasi perjanjian bilateral antara Indonesia dan Meksiko akan terus didorong.

"FTA itu tidak satu tahun (selesai dalam satu tahun), itu 1-2 tahun baru kita bisa akses pasarnya," ujar Airlangga.

Halaman 2 dari 2
(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads