Wamen Stella Christie Bocorkan Insentif Khusus buat Peneliti

Wamen Stella Christie Bocorkan Insentif Khusus buat Peneliti

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 23 Agu 2025 17:00 WIB
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie dalam acara Pesta Rakyat Untuk Indonesia 2025 di Gedung Smesco, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie/Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Pemerintah berencana memberikan insentif khusus kepada peneliti. Salah satu bentuk insentifnya, para periset bisa menerima apresiasi berupa dana jika menang grant riset.

Grant riset sendiri merupakan dana yang diberikan oleh pemerintah, lembaga, atau organisasi untuk mendukung suatu proyek penelitian agar dapat menghasilkan inovasi dan solusi.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie mengatakan, pihaknya bekerja keras untuk mengembalikan global best practice yang sebelumnya diterapkan di industri pendidikan dan riset. Dalam hal ini, saat ini tidak ada insentif khusus bagi dosen-dosen peneliti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelumnya diambil, tidak diberikan insentif bagi dosen-dosen peneliti. Kita kembalikan, karena ini adalah best practice yang ada di dunia. Dosen-dosen harus bisa mendapatkan kesejahteraan,jika mereka melakukan penelitian yang bagus. Jadi kita kembalikan insentif bagi peneliti," kata Stella dalam acara Pesta Rakyat Untuk Indonesia 2025 di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Sabtu (23/8/2025).

ADVERTISEMENT

Stella mengatakan, mengembalikan kebijakan tersebut merupakan perjuangan yang luar biasa besar. Meski belum berhasil sepenuhnya, menurutnya skema ini menjadi awalan yang baik.

"Walaupun belum total berhasilnya, kita sudah berhasil untuk sebagian skema grant dari Kemendiktisaintek itu akan diberikan insentif langsung bagi mereka yang menangkan dana penelitian. Ini untuk secara langsung meningkatkan kesejahteraan dosen lewat meritokrasi, kemampuan mereka untuk menghasilkan penelitian yang luar biasa," ujarnya.

Selain kebijakan untuk memberikan insentif langsung kepada peneliti, pihaknya saat ini juga tengah membangun ekosistemnya dengan kebijakan. Namun hal ini tidak bisa diwujudkan tanpa adanya kolaborasi dengan industri.

Fokus Kebijakan

Fokus dari kebijakan ini agar industri bisa mendapatkan untung dari penelitian dan penelitian bisa mendapatkan untung dari industri. Hal ini diwujudkan melalui program yang diberi nama push and pull atau tarik dan dorong.

"Apa maksudnya didorong? Karena di universitas lah lahir tadi yang saya bilang. Wow, teknologi baru untuk pengilangan, untuk bisa menghasilkan minyak secara, minyak nilam, minyak atsiri, secara efektif dan efisien. Jika ada teknologi itu, kita bisa menghasilkan industri. Jadi itu adalah teknologi push," jelasnya.

Namun demikian, industri juga punya kebutuhan. Stella mencontohkan dengan rencana pembangunan industri baterai mobil listrik yang juga memiliki kebutuhan untuk mendukung realisasinya. Namun industri belum tentu bisa menjalankan keseluruhan ekosistem sendiri.

"Industri belum tentu tahu bagaimana caranya mengubah menjadi baterai listrik. Itulah yang kita sebut industri pull atau ajakan dari industri. Intinya dua-duanya kita kumpulkan, siapa yang punya dorongan, siapa yang punya tarikan, kita kumpulkan di Kemendiktisaintek," kata Stella.

Stella mengatakan, saat ini realisasinya juga sudah berlangsung, di mana panggilan-panggilan proposal baik dari universitas maupun industri. Total sudah ada sekitar 488 proposal yang diusulkan dari berbagai bidang.

"Dan secara sinergitas kita juga menerima proposal yang sangat banyak. Sedang kita pilih-pilih dengan anggaran kita bagaimana kita bisa menghasilkan yang terbaik untuk kesinambungan antara industri dan riset di perguruan tinggi. Masih banyak memang yang perlu kita kerjakan," ujar Stella.

Sebagai informasi, Kemdiktisaintek sebelumnya telah mengumumkan akan menggelontorkan bantuan riset bagi kampus. Total dana yang direncanakan mencapai Rp 1,8 triliun.

"Tetapi juga penting untuk itu, untuk dana Rp 1,8 triliun yang akan kita gelontorkan segera oleh Kementerian, kita akan mengkhususkan 8 daerah prioritas," kata Stella dalam konferensi pers acara Konvensi Sains dan Teknologi Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Gedung Sabuga ITB, pada Jumat (8/8/2025) dikutip dari detikEdu.

Sebesar Rp 1,8 triliun tersebut merupakan dana tambahan yang berhasil didapat Kemendiktisaintek selama 9 bulan berdiri. Sekitar 80% kenaikan dana riset akan disalurkan langsung kepada peneliti-peneliti di universitas.

Menurut Stella, ada dua komponen penting dalam berjalannya sebuah riset. Keduanya yakni dana dan regulasi. Kemendiktisaintek telah membuat desain insentif yang sesuai dengan kebutuhan para periset. Nantinya, para periset bisa menerima apresiasi berupa uang jika menang grant riset.

Kemudian Stella memberi bocoran bidang-bidang riset yang akan diprioritaskan dapat dana, di antaranya energi hingga pangan. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya sektor maritim dan artificial intelligence (AI). Terutama AI, yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang bidang lain.

Halaman 2 dari 2
(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads