Terlalu 'gemuk'! Itulah alasan yang didengar sumber detikFinance terkait alasan TikTok mengambil kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan Tokopedia.
'Gemuk' di sini tentu bukan soal berat badan, melainkan jumlah karyawan Tokopedia yang dianggap terlalu banyak, terlebih jika ditambah dengan tim dari TikTok Shop yang pada akhirnya bergerak di sektor bisnis sama, e-commerce.
"Intinya dari TikTok bilang kalau karyawan Tokopedia tuh 'gemuk' banget. Jadi harus dipangkas jadi ratusan (karyawan) saja," ujar sang sumber, Senin (25/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, manajemen Tokopedia belum memberikan tanggapan terkait kabar PHK tersebut. detikcom sudah berupaya mengkonfirmasi kabar ini ke Tokopedia namun belum mendapatkan jawaban.
Namun dari info 'orang dalam' ini jumlah karyawan gabungan Tokopedia dan TikTok Shop di Indonesia berada sekitar 2.500 orang. Dimana jumlah ini dianggap 'overweight' oleh TikTok sebagai pemilik saham mayoritas Tokopedia sehingga harus ada pengurangan.
Belakangan, Tokopedia digoyang isu adanya 420 karyawan yang terdampak PHK dalam dua bulan terakhir. Dimana pada Agustus ini, disebutkan 240 orang dipangkas. Sementara itu, pada Juli lalu, e-commerce yang telah berdiri selama 16 tahun tersebut sudah lebih dulu melakukan PHK terhadap 180 karyawan. Divisi yang terdampak termasuk teknologi informasi (IT), customer care, hingga tim pemenuhan pesanan (fulfillment) dan gudang.
Bahkan untuk tim teknis yang masih tersisa mesti 'pindah' ke mainland China. Dalam arti sudah berada di bawah koordinasi TikTok China.
Sang sumber menambahkan, progres PHK karyawan Tokopedia ini masih akan berlangsung hingga akhir tahun dimana ini menjadi target sampai integrasi sistem rampung. Dimana kemungkinan tim Tokopedia yang ada di Indonesia mayoritas akan fokus diisi oleh tim bisnis dan marketing saja. Khususnya tim teknis akan dioper ke China.
"Seperti yang gue bilang tadi bahkan sekarang beberapa pekerjaan juga sudah report ke China. jadi ya memang fully akan dihandle sama tim China pada akhirnya. Yakni ketika 100% integrasi sistem sudah rampung, targetnya Desember 2025," ungkapnya.
Tonton juga video "Ancaman Puluhan Ribu Buruh RI Kena PHK gegara Trump" di sini:
(ash/hns)