Aturan Baru Trump Bikin Australia Post Setop Layanan Paket ke AS

Aturan Baru Trump Bikin Australia Post Setop Layanan Paket ke AS

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 26 Agu 2025 14:20 WIB
Sebagai Mitra Pendiri dan Logistik Resmi untuk Formula E, DHL bekerja sama dengan tim DHL Motorsports melalui solusi logistik end-to-end untuk pengiriman motorsport elektrik untuk Kejuaraan Dunia pertama di Indonesia.
Ilustrasi/Foto: dok. Formula E
Jakarta -

Perusahaan jasa pengiriman milik pemerintah Australia, Australia Post, resmi menghentikan sementara pengiriman paket ke Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump mencabut aturan bebas bea untuk paket bernilai rendah.

Penghentian ini menambah daftar operator jasa lain yang juga menghentikan kiriman paket ke AS. Sebelumnya, sejumlah penyedia layanan pengiriman di Eropa dan Asia seperti Swiss Post, DHL yang mengelola Deutsche Post, Japan Post, dan Korea Post sudah melakukan hal serupa.

"Kami kecewa karena harus mengambil tindakan ini. Namun, karena situasi yang kompleks dan berkembang pesat, penangguhan sebagian sementara diperlukan agar kami dapat mengembangkan dan menerapkan solusi yang dapat diterapkan bagi pelanggan kami," kata Australia Post dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Selasa (26/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aturan yang dikenal dengan "de minimis rule" sebelumnya membebaskan barang kiriman di bawah US$ 800 dari bea masuk. Namun sejak 29 Agustus, seluruh paket bernilai rendah yang masuk ke AS kini wajib dikenakan bea sesuai tarif negara asal atau sementara dikenai tarif khusus US$ 80-200 selama enam bulan.

ADVERTISEMENT

Paket yang dikirim ke AS dan Puerto Rico yang diajukan pada atau setelah 26 Agustus tidak akan diterima hingga pemberitahuan lebih lanjut. Adapun hadiah di bawah US$ 100, surat, dan dokumen tidak terpengaruh oleh perubahan ini.

Australia Post menegaskan akan terus bekerja sama dengan otoritas AS dan Australia serta mitra pos internasional untuk segera melanjutkan layanan ke AS.

Sementara itu, Nicola Charwat, Dosen Senior di Universitas Monash, mengatakan dampak di Australia sebagian besar akan dirasakan oleh bisnis kecil yang menjual langsung ke konsumen AS.

"Ini mencakup bisnis yang berspesialisasi dalam pakaian dan hadiah berkelanjutan, serta barang-barang khas Australia seperti kosmetik, makanan, dan anggur. Paket-paket ini sekarang akan dikenakan tarif dasar 10%," kata Charwat.

Japan Post, Senin (25/8/2025), juga menyatakan akan menangguhkan penerimaan beberapa barang pos ke AS. Menteri Ekonomi Ryosei Akazawa mengatakan langkah tersebut hanya akan berdampak terbatas karena ada metode pengiriman alternatif.

Korea Post pekan lalu mengumumkan penghentian pengiriman paket ke AS. Namun, pelanggan masih bisa mengirim lewat layanan kemitraannya dengan UPS.

Lihat juga Video Kebijakan Baru AS: Setop Sementara Kiriman Paket dari China-Hong Kong

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads