Ajaib Sekuritas bersama Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) menyelenggarakan acara Literasi Keuangan 2025 di Hotel Harris, Solo. Acara ini digelar untuk mengatasi rendahnya tingkat literasi di kalangan masyarakat.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat, khususnya generasi muda, yang aktif menggunakan layanan keuangan digital namun belum sepenuhnya memahami risiko maupun manfaat produk keuangan secara menyeluruh.
Celah tersebut kerap dimanfaatkan oleh praktik investasi ilegal dan keputusan finansial yang tidak sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara yang digelar Rabu (20/8), lalu ini dihadiri ratusan peserta dan menghadirkan dua pembicara utama yakni, Anggota Departemen P3S, selaku perwakilan APEI, Gurasa Siagian; Senior Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih.
Gurasa Siagian membawakan materi mengenai pemahaman pasar modal yang lebih mendalam. Sementara itu Ratih Mustikoningsih mengulas strategi memilih saham IPO serta cara menganalisis prospek emiten baru, topik yang relevan dengan tingginya minat investor terhadap IPO di Indonesia saat ini.
Direktur Utama Ajaib Sekuritas, Juliana menyampaikan antusiasme peserta terhadap materi IPO menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi.
"Melalui program literasi seperti ini, Ajaib ingin membantu masyarakat memahami strategi yang tepat sehingga keputusan investasi dapat dilakukan dengan lebih bijak, terinformasi, dan berorientasi jangka panjang. Kami percaya literasi keuangan adalah kunci inklusi keuangan yang lebih luas di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/8/2025).
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 2, M. Wira Adi Brata menyambut baik kolaborasi ini. Ia mengatakan edukasi pasar modal harus menjangkau masyarakat luas, tidak hanya di kota besar.
"Dengan literasi yang lebih baik, masyarakat dapat membedakan instrumen investasi legal dan mengambil keputusan yang tepat. Kegiatan bersama Ajaib dan APEI ini menjadi contoh sinergi positif untuk memperkuat ekosistem pasar modal di daerah," ungkapnya.
Sementara itu, Gurasa Siagian, menegaskan pentingnya literasi berkesinambungan.
"Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami untuk membangun kepercayaan publik pada pasar modal Indonesia. Investor yang teredukasi akan lebih percaya diri, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan pasar modal yang sehat dan berkelanjutan," ujarnya.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang disambut antusias peserta. Melalui kolaborasi ini, Ajaib menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan edukasi finansial yang relevan, mudah dipahami, dan mampu menjawab kebutuhan investor di berbagai daerah, menjadikan pasar modal Indonesia semakin inklusif dan terpercaya.
Tonton juga video "OJK Sebut Rp 50,72 T Dana Asing Keluar dari Pasar Modal RI per April 2025" di sini:
(prf/ega)