Heboh Nampan Makan Bergizi Gratis Mengandung Minyak Babi, Istana Buka Suara

Heboh Nampan Makan Bergizi Gratis Mengandung Minyak Babi, Istana Buka Suara

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 26 Agu 2025 19:53 WIB
Sejumlah siswa menikmati makan siang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Padang, Sumatera Barat, Rabu (4/6/2025). Pemkot Padang memulai pelaksanaan program MBG tahap awal di 11 sekolah di Kota Padang dengan dukungan satu dapur utama serta tambahan tujuh dapur baru yang sedang dalam tahap persiapan dengan target bisa menjangkau lebih dari 100 sekolah di kota itu.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ilustrasi makan bergizi gratis.Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Jakarta -

Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) memastikan nampan Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak mengandung minyak babi. Pemerintah pun siap melakukan pengujian untuk memastikan semua nampan MBG tak mengandung minyak babi.

Pengujian bisa dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun laboratorium independen untuk memastikan ompreng MBG bebas minyak babi.

"Sejauh ini kita tidak menemukan. Kalau memang ada Kekhawatiran soal itu, kita uji saja. Bisa diuji di BPOM," ujar Kepala PCO Hasan saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Gedung Kwartir Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bisa uji kok tadi saya sudah ketemu sama Kapala BPOM. Jadi itu pentingnya kita tidak gampang termakan isu yang sensitif, dan itu kan perlu diperiksa," sambung Hasan.

Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) merespons soal dugaan ompreng atau food tray Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Chaoshan, China, yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan minyak babi. BGN masih melakukan pengecekan.

ADVERTISEMENT

"Sedang check and recheck (diperiksa kembali)," kata Kepala BGN Dadan Hindayana, seperti dilansir dari Antara.

Dadan juga menyatakan pihaknya selama ini belum pernah melakukan pengadaan ompreng untuk program MBG. "BGN kan belum pernah mengadakan," ucapnya.

Diketahui, beredar di media sosial laporan dari Indonesia Business Post yang melakukan investigasi di wilayah Chaoshan, bagian timur Provinsi Guangdong, China, yang diduga merupakan importir ompreng untuk program MBG di Indonesia.

Dalam laporan tersebut tim Indonesia Business Post melaporkan penemuan 30-40 pabrik yang memproduksi ompreng makanan untuk pasar global, termasuk salah satunya diduga untuk program MBG di Indonesia.

Laporan tersebut mengklaim penemuan dugaan praktik pemalsuan label 'Made in Indonesia' dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di China, penggunaan ompreng tipe 201 yang diduga mengandung mangan (logam berwarna putih keabu-abuan) yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam.

Selain itu, ditemukan indikasi ada penggunaan minyak babi atau lard dalam ompreng yang diproduksi.

Tonton juga video "Rekomendasi IPNU ke Kemendag: Food Tray MBG Pakai Bikinan Lokal" di sini:

(hal/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads