Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi program kerja andalan Presiden Prabowo Subianto. Makan Gratis diberikan sebanyak sekali sehari.
Namun, Prabowo bilang ada pihak yang masih ingin agar MBG diberikan lebih dari sekali sehari. Menurutnya, pemberian makan sekali sehari pun sudah merupakan prestasi besar buat pemerintah.
Yang jelas, menurutnya kemerdekaan Indonesia dapat terwujud apabila masyarakat terbebas dari kelaparan. Lewat program MBG, dia tidak ingin ada anak indonesia yang berangkat sekolah dengan asupan gizi yang serba kekurangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minimal dia di sekolah harus makan yang baik, kemampuan kita baru seperti ini, kita baru bisa memberi makan 1 kali, tetapi itu sudah prestasi yang luar biasa bagi republik kita," ungkap Prabowo dalam acara APKASI Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (28/8/2025).
Prabowo melanjutkan bila permintaan Makan Gratis lebih dari sekali dituruti, bisa-bisa APBN jebol untuk membiayainya. Saat ini saja sudah ada Rp 171 triliun anggaran APBN tahun ini dianggarkan untuk MBG. Tahun depan, jumlahnya naik jadi Rp 335 triliun.
"Tetapi, dasar orang Indonesia sudah diberi satu kali makan, tetapi sudah ada yang mengajukan, 'pak kalau bisa di tempat kami dua kali.' APBN bisa jebol itu! Ini perjuangan, uangnya dari mana ini, dari efisiensi," papar Prabowo.
Hari ini, Prabowo dapat laporan dari Kepala BGN Dadan Hindayana sudah 23 juta orang menerima Makan Gratis dari anak sekolah hingga ibu-ibu hamil. Sudah ada 6.610 dapur atau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi.
"Jadi kita maju terus, secara riil, setiap hari terus meningkat sampai ujung Desember 82,9 penerima manfaat semua anak Indonesia termasuk ibu hamil. Ini program yang dilirik semua dunia," sebut Prabowo.
Sebagai perbandingan saja, Brazil butuh 11 tahun untuk mencapai penerima 40 juta makan gratis. Namun, dalam beberapa bulan saat ini sudah ada 23 juta orang Indonesia dapat Makan Bergizi Gratis.
"Ini cerita mantan presiden Brazil kepada saya. Kita diuntungkan sama teknologi, tetapi nggak gampang mencapai semua desa di Indonesia. Kita menghadapi desa terpencil, pulau-pulau yang jauh," pungkas Prabowo.
(acd/acd)